Thursday, October 12, 2017

Penilaian Prestasi & Kepangkatan


MAKALAH
Penilaian Prestasi & Kepangkatan
Mata Kuliah :  Manajemen Personalia
Dosen : Drs. Mochamad Mustam, MS.
Disusun Oleh :
                       Annisa Herdiyana                                                 14020413060044
                       Betty N. Mawengku                                             14020413060045
                       Citra Restu Utami                                                 14020413060009
                       Denada Anindya Dewi                                         14020413060023
                       Galih Ayu Prabandani                                          14020413060025
                       Retno W. Ariningtyas                                           14020413060024
                       Ria Retno Kartika                                                 14020413060035
                       Shanti Urip Agustin                                                             14020413060052
                       Nirmala Rima Ratri                                               14020413060068
FAKULTAS ILMU SOSIAL dan ILMU POLITIK
D-3 ADMINISTRASI PERKANTORAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
                                                   TAHUN AJARAN 2013/2014                      
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat Rahmat serta hidayah-Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan lancar tanpa suatu halangan yang berarti. Penyusunan makalah dimaksudkan untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu mata kuliah Manajemen Personalia, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro Semarang.
Melalui makalah yang berjudul “Penilaian Prestasi dan Kepangkatan”  ini diharapkan dapat menambah ilham/wawasan bagi pembaca mengenai betapa pentingnya diadakan suatu penilaian terhadap pelaksanaan pekerjaan seseorang. Serta kriteria-kriteria apa saja yang menjadi pertimbangan bagi pemimpin dalam hal penilaian prestasi dan kepangkatan dari para pegawainya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari isi materi maupun teknik penyajian dari makalah. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.

Semarang, 24 September 2014

Penulis                       






DAFTAR ISI

Halaman Judul......................................................................................................... 1
Kata Pengantar ........................................................................................................ 2
Daftar Isi ................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang .................................................................................................. 4
1.2  Rumusan Masalah ............................................................................................. 4
1.3  Manfaat dan Tujuan .......................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penilaian Prestasi Kerja (Performance Appraisal) dan Kepangkatan ........ 6
2.1.1 Definisi Penilaian Prestasi Kerja (Performance Appraisal)............................ 6
2.1.2 Definisi Kepangkatan .................................................................................... 7
2.1.3 Tujuan, Kegunaan, dan Manfaat Penilaian Prestasi Kerja ............................ 8
2.2 Metode Penilaian Prestasi Kerja (Performance Appraisal) ........................ 9
2.2.1 Metode Penilaian Berorientasi Masa Lalu ................................................... 10
2.2.2 Metode Penilaian Berorientasi Masa Depan ................................................ 12
2.3 Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) ........................................ 13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 15
3.2 Saran .............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16

BAB I
PENDAHULUAN

1.1           Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui dalam perkembangan ekonomi dewasa ini banyak permasalahan yang dihadapi oleh instansi pemerintah, organisasi dan perusahaan, yaitu bagaimana cara mengkondisikan para tenaga kerja agar benar –benar memiliki kinerja yang baik dan mampu bekerja secara produktifitas untuk mencapai tujuan suatu organisasi atau perusahaan sesuai dengan yang telah direncanakan.
Karena begitu tingginya tuntutan akan kompetensi Sumber Daya Manusia dan pentingnnya kedudukan manusia dalam organisasi, maka peran atasan atau pimpinan sangat penting untuk memberikan penilaian prestasi dan kepangkatan dengan melaksanakan evaluasi terhadap  kemampuan kinerja karyawan.
Untuk itu semua, tentunya dibutuhkan system penilaian prestasi kerja yang jelas dan objektif yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam menilai prestasi kerja karyawan secara adil. Karena penilaian terhadap karyawan secara objektif dan adil akan mendorong produktivitas yang lebih baik sebagi kekuatan untuk menghasilkan lebih banyak barang atau jasa.
Pada BAB berikutnya, akan disampaikan penjelasan lebih lanjut mengenai teknik-teknik penilaian prestasi kerja dan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan atau yang sering dikenal dengan DP3.   
1.2           Rumusan Masalah

Berikut adalah beberapa rumusan masalah dalam membuat makalah ini :
1.      Bagaimanakah gambaran umum mengenai Penilaian Prestasi Kerja (Performance Appraisal) dan kepangkatan?
2.      Apa saja metode yang digunakan dalam Penilaian Prestasi Kerja (Performance Appraisal)?
3.      Apa yang dimaksud dengan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)?

1.3           Manfaat dan Tujuan
Manfaat dari dibuatnya makalah ini yaitu untuk menambah wawasan bagi penulis dan pembaca mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penilaian prestasi dan kepangkatan dalam kehidupan berorganisasi.
Sedangkan tujuan dari penulisan makalah ini pada dasarnya yaitu untuk menjawab semua rumusan masalah yang telah disusun, sehingga pembaca mampu memahami isi dari makalah. Berikut adalah tujuan-tujuan dari dibuatnya makalah :
1.      Untuk memberikan penjelasan atau gambaran umum mengenai Penilaian Prestasi Kerja (Performance Appraisal) dan kepangkatan.
2.      Untuk mengetahui metode-metode apa saja yang digunakan dalam Penilaian Prestasi Kerja (Performance Appraisal).
3.      Untuk memberikan penjelasan mengenai Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3).














BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penilaian Prestasi Kerja (Performance Appraisal) dan Kepangkatan
2.1.1 Definisi Penilaian Prestasi Kerja (Performance Appraisal)
Menurut Asmawi Zainul dan Noehi Nasution mengartikan penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun nontes. Sedangkan definisi prestasi kerja menurut Hasibuan (1990) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan, serta waktu.        
Berikut beberapa pengertian mengenai penilaian prestasi kerja yang dikemukakan menurut para ahli :
·         Menurut Bambang Wahyudi (2001 – 99) mengemukakan bahwa :
Penilaian prestasi kerja sebagai suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentan prestasi kerja /  jabatan atau job performance seseorang tenaga kerja termasuk potensi pengembangannya”
·         Menurut Roger Bellow  yang dikutif oleh Manullang (2001 : 118) mengemukakan bahwa :
Penilaian prestasi kerja merupakan sebuah penilaian periodik secara sistematis akan peranan pada seseorang terhadap organisasi, biasanya dilakukan oleh seorang supervisor atau seseoarang lainnya dalam memperhatikan cara pelaksanaan pekerjaannya”

·         Menurut Veithzal Rivai (2004: 309) mengemukakan bahawa :
Penilaian prestasi kerja adalah merupakan hasil kerja karyawan dalam lingkungan  tanggung jawabnya ”


Secara umum, Penilaian Prestasi Kerja (PPK) adalah suatu cara dalam melakukan evaluasi terhadap prestasi kerja para pegawai dengan serangkaian tolok ukur tertentu yang obyektif dan berkaitan langsung dengan tugas seseorang serta dilakukan secara berkala.
Dengan demikian sasaran yang menjadi obyek penilaian adalah kecapakan /kemampuan pegawai melaksanakan suatu tugas/pekerjaan yang diberikan, penampilan atau perilaku dalam melaksanakan tugas, sikap dalam menjalankan tugas, cara yang digunakan dalam melaksanakan tugas, ketegaran jasmani dan rohani di dalammenjalankan tugas, dan sebagainya.
Penilaian atau investasi kerja juga sering dilakukan secara informal oleh supervisor atau atasan terhadap bawahannya. Bedanya, penilaian yang informal tersebut adalah spontanitas dari supervisor atau atasan dan tidak dirancang secara khusus sebagimana halnya PPK. Selain itu penilaian atau evaluasi kerja secara informal cenderung lebih ke arah memperbaiki pekerjaan keseharian dari pada penilaian terhadap kemampuan atau perilaku kerja pegawai. Sedangkan PPK adalah kajian kondisi pegawai dengan rancangan dan metode khusus.

2.1.2 Definisi Kepangkatan
Dalam sebuah perusahaan yang memperkerjakan karyawan, kepangkatan dapat disebut juga dengan promosi jabatan. Promosi adalah penghargaan dengan kenaikan jabatan dalam suatu organisasi ataupun instansi baik dalam pemerintahan maupun non pemerintah (swasta). Dengan adanya target promosi, pasti karyawan akan merasa dihargai, diperhatikan, dibutuhkan dan diakui kemampuan kerjanya oleh manajemen perusahaan sehingga mereka akan menghasilkan keluaran (output) yang tinggi serta akan mempertinggi loyalitas (kesetiaan) pada perusahaan. Oleh karena itu, pimpinan harus menyadari pentingnya promosi dalam peningkatan produktivitas yang harus dipertimbangkan secara objektif.
Pangkat adalah kedudukan yang Menunjukkan tingkatan seseorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian. Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap Negara, serta sebagai dorongan kepada Pegawai Negeri Sipil untuk lebih meningkatkan prestasi kerja dan pengabdiannya. Agar kenaikan pangkat dapat dirasakan sebagai penghargaan, maka kenaikan pangkat harus diberikan tepat pada waktunya dan tepat kepada orangnya.
2.1.3 Tujuan, Kegunaan, dan Manfaat Penilaian Prestasi Kerja
Menurut Chisel dan Brown  yang dikutip olehMoh. As’ ad (2001:118), tujuan penilaian prestasi kerja sebagai berikut :
1.   Untuk mengukur prestasi kerja, yaitu sejauh mana karyawan bisa sukses dalam melaksanakan tugasnya.
2.   Untuk melihat seberapa jauh kemajuan dalam latihan kerja  yang dilakukan.
3.   Sebagai data yang digunakan sebagai bahan pertimbangan apabila ada promosi bagi karyawan yang bersangkutan.

Menurut Roger Bellow yang di kutip oleh M. Manullang (2000: 118), mengemukakan bahawa penilaian prestasi kerja karyawan dapat digunakan sebagai berikut :
1.   Sebagai dasar untuk pembayaran gaji, upah dan bonus
2.     Sebagai dasar dalam pengawasan penugasan pekerjaan
3.   Sebagai alat dan pelatihan
4.   Sebagai alat dalam pembelian nasehat-masehat kepada karyawan
5.   Sebagai alat pemberi rangsanagan
Dalam uraian tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai tujuan penilaian prestasi keja sebagai berikut :
1.   Sebagai dasar pembuatan keputusan promosi karyawan.
2.   Sebagai dasar untuk meningkatkan motivasi karyawan dan pengembangan.
3.   Sebagai dasar untuk pembayaran gaji, upah, dan tunjangan
4.   Sebagai jenjang karier

Menurut T.Hani Handoko (Handoko, 1995:135) terdapat 10 (sepuluh) manfaat yang dapat dipetik dari penilaian prestasi kerja tersebut sebagai berikut:
1.      Perbaikan Prestasi Kerja.
Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan, manajer dan departemen personalia dapat memperbaiki kegiatan-kegiatan mereka demi perbaikan prestasi kerja.
2.      Penyesuaian-penyesuaian kompensasi.
Evaluasi prestasi kerja membantu para pengambil keputusan dalam menentukan kenaikan upah, pemberian bonus dan bentuk kompensasi lainnya.
3.      Keputusan-keputusan penempatan.
Promosi, transfer dan demosi biasanya didasarkan pada prestasi kerja masa lalu atau antisipasinya. Promosi sering merupakan bentuk penghargaan prestasi kerja masa lalu.
4.      Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan.
Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan kebutuhan latihan. Demikian juga, prestasi yang baik mungkin mencerminkan potensi yang harus dikembangkan.
5.      Perencanaan dan pengembangan karir.
Umpan balik prestasi kerja seseorang karyawan dapat mengarahkan keputusan-keputusan karir, yaitu tentang jalur karir tertentu yang harus diteliti.
6.      Penyimpangan-penyimpangan proses staffing.
Prestasi kerja yang baik atau jelek mencerminkan kekuatan atau kelemahan prosedur staffing departemen personalia.
7.      Ketidakakuratan informasional.
Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan kesalahan dalam informasi analisis jabatan, rencana SDM, atau komponen-komponen sistem informasi manajemen personalia lainya. Menggantungkan diri pada informasi yang tidak akurat dapat mengakibatkan keputusan-keputusan personalia yang diambil menjadi tidak tepat.
8.      Kesalahan-kesalahan desain pekerjaan.
Prestasi kerja yang jelek mungkin merupakan suatu tanda kesalahan dalam desain pekerjaan. Penilaian prestasi membantu diagnose kesalahan-kesalahan tersebut.
9.      Kesempatan kerja yang adil.
Penilaian prestasi kerja secara akurat akan menjamin keputusan-keputusan penempatan internal diambil tanpa diskriminasi.
10.  Tantangan-tantangan eksternal.
Kadang prestasi kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar lingkungan kerja, seperti; keluarga, kesehatan, kondisi financial atau masalah-masalah pribadi lainya. departemen personalia dimungkinkan untuk  menawarkan bantuan kepada semua karyawan yang membutuhkan.
2.2 Metode Penilaian Prestasi Kerja (Performance Appraisal)
2.2.1 Metode Penilaian Berorientasi Masa Lalu
Metode-metode yang berorientasi masa lalu mempunyai kelebihan dalam hal perlakuan terhadap prestasi kerja yang telah terjadi dan sampai derajat tertentu, dapat diukur. Kelemahannya adalah bahwa prestasi kerja di masa lalu tidak dapat diubah, tetapi dengan mengevaluasi prestasi kerja di masa lalu, para karyawan memperoleh umpan balik mengenai upaya-upaya mereka. Umpan balik ini selanjutnya bisa mengarahkan kepada perbaikan-perbaikan prestasi.
Penilaian prestasi kerja seorang karyawan itu dinilai berdasarkan hasil yang telah dicapai oleh karyawan selama ini. Teknik-teknik penilaian prestasi kerja berorientasi waktu lalu antara lain :
a.      Rating Scale
Dalam hal ini penilai melakukan penilaian subyektif terhadap prestasi kerja karyawan dengan skala tertentu dari yang terendah sampai dengan tertinggi. Penilai dengan membandingkan antara hasil pekerjaan karyawan dengan kriteria yang telah ditentukan tersebut berdasarkan justifikasi penilai yang bersangkutan.
·         Kelebihan : tidak mahal dalam penyusunan dan administrasinya, penilai hanya memerlukan sedikit latihan, tidak memakan waktu, dan dapat diterapkan untuk jumlah karyawan yang besar.
·         Kelemahan : kesulitan dalam menentukan kriteria yang relevan dengan pelaksanaan kerja.

b.      Checklist
Dalam metode checklist penilai hanya memilih pernyataan-pernyataan yang sudah tersedia, yang menggambarkan prestasi kerja dan karakteristik-karakteristik karyawan (yang dinilai).
·         Kebaikan         : ekonomis, mudah administrasinya, latihan bagi penilai terbatas, dan terstandardisasi.
·         Kelemahannya : penggunaan kriteria kepribadian di samping kriteria prestasi kerja, kemungkinan terjadinya ketidak akuratan penilai (terutama hallo effect), interpretasi salah terhadap item-item check list dan penggunaan bobot yang tidak tepat dan juga tidak memungkinkan penilai memberikan penilaian relatif.

c.      Metode Peristiwa Kritis
Metode penilaian yang menggambarkan perilaku karyawan sangat baik dan sangat jelek dalam kaitannya dengan pelaksanaan kerja Peristiwa diklasifikasikan menjadi berbagai kateori seperti pengendalian bahaya keamanan pengawasan sisa bahan atau pengembangan karyawan.
·         Kelebihan : berguna dalam memberikan umpan balik kepada karyawan dan mengurangi kesalahan pesan terakhir.
·         Kelemahannya : para atasan sering tidak berminat mencatat peristiwa kritis atau cenderung mengada-ada, dan bersifat subyektif.

d.      Metode Peninjauan Lapangan
Agar tercapai penilaian yang lebih terstandardisasi, menggunakan metode peninjauan lapangan (field review method). Spesialis personalia mendapatkan informasi khusus dari atasan langsung tentang prestasi kerja karyawan. Evaluasi dikirim kepada penyelia untuk review, perubahan, persetujuan dan pembahasan dengan karyawan yang dinilai. Spesialis personalia bisa mencatat penilaian pada tipe formulir penilaian apapun yang digunakan perusahaan.
e.      Metode-metode Evaluasi Kelompok
Metode penilaian kelompok berguna untuk pengambilan keputusan kenaikan upah, promosi, dan berbagai bentuk penghargaan organisasional karena dapat menghasilkan ranking karyawan dari yang terbaik sampai terjelek. Berbagai metode evaluasi kelompok di antaranya adalah:
1.  Metode Ranking adalah penilai membandingkan karyawan yang satu dengan karyawan lain untuk menentukan urutan dari yang terbaik sampai terjelek. Kekurangan metode ini adalah kesulitan untuk menentukan faktor pembanding, subyek kesalahan kesan terakhir dan halo effect. Kebaikannya menyangkut kemudahan administrasi dan penjelasannya
2.  Grading atau Forced Distributions adalah penilaian dengan memisah-misahkan atau "menyortir" pada karyawan ke dalam berbagai klasifikasi yang berbeda.
3.  Point Allocation Method, merupakan bentuk lain metode Grading. Penilai diberikan sejumlah nilai total untuk dialokasikan di antara para karyawan dalam kelompok. Para karyawan yang lebih baik diberi nitai lebih besar daripada para karyawan dengan prestasi lebih jelek. Kebaikan metode alokasi nilai adalah bahwa penilai dapat mengevaluasi perbedaan relatif di antara para karyawan, meskipun kelemahannya halo effect dan ketidak akuratan menjadi kesan yang masih tertinggal
2.2.2 Metode Penilaian Berorientasi ke Depan
Penilaian – penilaian yang berorientasi masa depan memusatkan pada prestasi kerja diwaktu yang akan datang melalui penilaian potensi karyawan atau sasaran – sasaran prestasi kerja di masa mendatang. Beberapa teknik – teknik yang bisa digunakan antara lain yaitu:
1.      Penialian diri self appraisal
Teknik ini berguna bila tujuan evaluasi adalah untuk melanjutkan pongembangan diri. Bila karyawan menilai dirinya, perilaku defensif (bertahan) cenderung tidak terjadi sehinggga upaya perbaikan diri juga cenderung dilaksanakan.
2.      Penilaian psikologis.
Metode penilaian psikologis terdiri dari wawancara, tes-tes psikologi, diskusi dengan atasan langsung, dan penilaian-penilaian langsung lainnya. Penilaian mengenai psikologi biasanya dilakukan oleh para psikolog, dan penilaian mengenal intelektual, emosi, motivasi karyawan dan lainnya, yang diharapkan dapat untuk menentukan prestasi kerja dimasa yang akan datang. Penilaian ini terutama digunakan untuk penempatan dan pengembangan karyawan. Hasil akhir dari penilaian ini sepenuhnya tergantung pada keterampilan para psikolog.
3.      Penilaian management by objective (MBO)
Inti pendekatan MBO adalah bahwa setiapa karyawan dan penyelia secra bersama menentukan  ttujuan – tujuan atau sasaran – sasaran pelaksanna kerja diwaktu yang akan datang. Management by Objectives (MBO) adalah metode penilaian kinerja karyawan yang berorientasi pada pencapaian target kerja. Pada metode MBO, setiap individu karyawan diberikan target kerjanya masing masing, yang bersesuaian dengan sasaran kerja unit dalam satu periode kerja. Penilaian kinerja dalam metode MBO dilakukan di akhir periode mengacu pada realisasi target.
4.      Teknik pusat penilaian
Untuk membantu identifikasi telenta manajemen di waktu yang akan datang. Artinya teknik ini mengedepankan planing untuk mencari seorang karyawan yang sekiranya memiliki prestasi kerja.
2.3 Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)
Setiap akhir tahun, para pegawai biasanya menerima Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan di tiap-tiap instansi terkait dimana pegawai itu bekerja. Tentunya, nilai yang diperoleh tergantung dari kinerja pegawai itu sendiri apakah memuaskan atau tidak dari beberapa poin/hal yang dinilai.
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan sering disingkat dengan DP3 adalah suatu dokumen tentang hasil kinerja para PNS yang dibuat berdasarkan data-data objektif oleh atasan tempat pegawai yang bersangkutan bekerja. Biasanya DP3 dibuat berdasarkan rentang waktu satu tahun, tak terkecuali kurang dari itu tergantung kondisi dan keperluan.
Hal-hal yang dinilai dalam DP3 itu antara lain:
1.      Kesetiaan
2.      Prestasi kerja
3.      Tanggung jawab
4.      Ketaatan
5.      Kejujuran
6.      Kerjasama
7.      Prakarsa
8.      Kepemimpinan
Karena status DP3 ini bersifat rahasia, maka hanya pejabat berwenang dan PNS itu saja yang dapat mengetahui tentang nilai kinerjanya. Pada lajur DP3 tersebut juga disertakan halaman "KEBERATAN" jika PNS yang bersangkutan merasa tidak puas atas hasil kinerjanya yang dinilai atasan.



















BAB III
PENUTUP
3.1           Kesimpulan
Sebagaimana yang dikemukakan oleh French (1986), Penilaian Prestasi Kerja pada dasarnya merupakan kajian sistematik tentang kondisi kerja pegawai yang dilakukan secara formal. Menurut French, kajian kondisi kerja ini haruslah dikaitkan dengan standar kerja yang dibangun, baik itu standar proses kerja maupun standar hasil kerja. Tidak kalah pentingnya, organisasi harus mengkomunikasikan penilaian tersebut kepada pegawai yang bersangkutan.
Berikut adalah teknik-teknik penilaian prestasi, yaitu :
1.      Rating Scale
2.      Checklist
3.      Metode peristiwa kritis
4.      Field review method
5.      Tes dan observasi prestasi kerja
6.      Metode evaluasi kelompok
Jadi, dengan penilaian prestasi kerja dapatlah diketahui prestasi kerja seorang karyawan baik itu kelebihan-kelebihan maupun kekurangan-kekurangan yang dimiliki karyawan. Bagi mereka yang memajukan prestasi kerja yang tinggi akan memungkinkan diri untuk mempertimbangkan jika diadakan promosi karyawan. Dan bagi mereka yang menunjukan prestasi kerja yang rendah dapat memperbaiki prestasi kerjanya dengan cara dipindahkan ketempat atau kedudukan yang sesuai dengan kemampuannya. Atau bisa juga dengan memberikan pendidikan dan pelatihan agar kemampuan mereka dapat bertambah serta dengan pemberian saran-saran. Dan mungkin juga karyawan tersebut dapat diberhentikan.
3.2           Saran
Pemahaman penilaian prestasi kerja tentu sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari jika kita ber kedudukan sebagai manajer dalam suatu perusahaan sehinggan nantinya kita dapat meneruskan dan mengembangkan usaha yang dijalani. Tidak lupa juga dapat bermanfaat bagi masyarakat di sekitar tempat usaha.
DAFTAR PUSTAKA


Garefood, Neil and Howard Gibson.1987. Human Resources Handbook Development. WHO, Geneva
http://nenglyla.wordpress.com/2011/12/17/promosi-demosi-dan-mutasi-pegawai/
http://tsetyaernawati.wordpress.com/2012/manajemen-SDM-penilaian-prestasi-kerja/
Panggabean, Mutiara S. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia
Tani, Handoko. 1987. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE
Wehter, William, B.1989. Human Resources and Personnel Management. New York: McGrawi-Hill International

No comments:

Post a Comment