Sunday, October 15, 2017

ETIKA TENTANG MAJALAH FASHION RUNWAY


Andrea Sachs(Anne Hathaway) biasa dipanggil Andy adalah seorang fresh graduate dari Northwesten University dan ia bercita-cita menjadi seorang jurnalis. Namun ia sudah melamar kesana-kemari tetapi belum mendapatkan pekerjaan. Setelah sekian lama akhirnya ia mendapat panggilan kerja di sebuah majalah fashion RUNWAY, RUNWAY dibawah manajemen Ellias-Carlke publication. Di sana ia bekerja sebagai asisten kedua(second assistant),Miranda Priestly(Merlyn Streep). Miranda adalah seorang Senior Editor yang sudah dianggap Legend di perusahaan tersebut.

Pada saat awal ia bekerja, ia sangat stres. Ia melakukan hal yang diluar batas seorang asisten seharusnya. Asisten yang biasanya 'hanya' harus mengankat telepon, mengatur jadwal bos dan mengetik sesuatu kini ia harus berlari-lari. Entah mengantarkan anak Miranda kesekolah, membelikan kopi, mengambil potongan sampel baju, Membawa mobilnya ke bengkel dan semacamnya.Ia juga dilarang untuk ke kamar mandi. Makan siang juga cuma 15 menit. Sangat ketat sekali peraturan di situ sampai ia hanya bisa istirahat hari sabtu-minggu.

Andy juga di pandang sinis oleh Asistem Utama (first assistant) Emily Charlton karena gaya berpakaiannya yang tak fashionable, bajunya murahan dan tak punya rasa fashion.

Sampai suatu ketika ia dihadapkan pada situasi buruk. Ia dituntut Miranda untuk mengantarkan Miranda ke New York untuk melihat konser kedua putrinya dengan cara apapun dikarenakan pesawatnya gagal berangkat sebab cuaca buruk. Andy berusaha dengan segala cara untuk mendapatkan pesawat untuk Miranda pulang tetapi tak ada satupun perjalanan pesawat dikarenakan tornado hebat. Konyolnya Miranda mengatakan bahwa cuacanya cuma rintik-rintik..

Karena ia tak bisa melaksanakan tugasnya, ia di caci habis-habisan oleh Miranda keesokan harinya meskipun dengan nada slow dan tidak membentak tetapi sangat menghujam sekali kata-katanya sampai membuat Andy menangis. Saat itulah ia sadar, ada sesuatu yang ia tak punya sehingga bosnya selalu menyalahkannya atas semua tindakannya. Rasa Fashion. Ia secara tidak langsung dipandang sebelah mata oleh Miranda karena ia selalu berpakaian 'ndeso' dan tidak sylish sama sekali. Lalu iapun ditolong oleh seorang disagner RUNWAYNigel(Stanley Tucci). Ia memberikan baju-baju sample model untuk Andy. Ia pun memakainya dalam bekerja. Setelah itu segala pekerjaan yang dibuatnya membuat Miranda sedikit terkesan.Ia mulai tidak sering memarahi Andy.

Suatu hari ia membuat kesalahan besar dalam pekerjaan. Saat ia ditugaskan mengembalikan buku dan jas Miranda tanpa terlihat, ia gagal. Miranda yang marah dan tak mau melihat Andy lagi memberikan Andy pekerjaan yang mustahil bagi dia. Membawakannya manuscript novel Harry Potter yang belum terbit dalam waktu 3 jam. Dalam kedepresiannya ia tertolong oleh sosok Christian Thompson(Simon Baker). Ia mempunyai script Harry Potter selanjutnya yang belum terbit dan segera andy membuat copy dari manuscript tersebut.





Setelah tugas itu, berturut-turut Andy bekerja dengan baik.Tugas-tugas yang diberikannya pun dikerjakannya dengan sempurna. Kini pekerjaan yang biasa dilakukan Andy(Menyimpan tas, mengambilkan barang ini itu dan membeli kopi dilakukan oleh Emily). Puncaknya Miranda, mengajak Andy untuk ikut fashion show Summer Fall di Paris yang awalnya ditujukan pada Emily namun kini beralih ke Andy. Saat Andy ingin memberitahu Emily tentang hal itu.Emily mendapat musibah.Ia tertabrak mobil dan kini di rumah sakit.

Andy sekarang berubah, ia lebih sering bergaul dengan jurnalis, para designer dan para model terkenal. Nate(Adrian Grenier) yang juga pacar Andy memutuskan untuk putus sebelum Andy berangkat ke paris.

Sesampainya di Paris, ia mendapat kabar dari Christian bahwa Miranda akan digantikan oleh seorang editor terkenal dari Paris. Ia berusaha untuk memperingatkan Miranda. Ternyata Miranda sudah tahu dan menyiapkan suatu rencana yang bisa dibilang 'licik' tetapi harus dilakukan untuk karirnya seterusnya.

Ending dari film ini, Andy keluar dari RUNWAY dan ia memberikan koleksi baju parisnya pada Emily. Dan Emily memberikan suatu wejangan bagi Next Emily di sampingnya. "Kamu memiliki sepatu yang besar untuk di isi" yang artinya kurang lebih Ia harus bekerja sebaik dan seperti sepatu pendahulunya/orang yang bekerja sebelumnya di tempat tersebut yaitu Andy.


























REVIEW

Diangkat dari novel berjudul sama karya Lauren Weisberger, The Devil Wears Prada merupakan film Drama Romantik Komedi. Mengisahkan seorang pencari kerja yang akhirnya memasuki dunia yang ia tak tahu sama sekali sebelumnya. Dan kini ia harus menghadapinya.Dalam film ini penonton dibuat menyelami dunia sebuah majalah fashion. Bagaimana keadaan didalamnya dan apa saja seluk beluk didalam dunia tersebut.

Bila dibandingkan dengan film-film lain yang mengangkat jenis yang sama, jenis film biografikal yang mengisahkan suatu keadaan/pekerjaan/kisah hidup/kultur/budaya suatu tempat secara mendalam, The Devil Wears Prada memang masih kalah. Film ini tidak seperti Memoris of Geisha yang mengkisahkan tentang kehidupan geisha di jepang secara melankolis, dalam, kritis sekali maupun The Last Samurai tentang samurai yang gagah, menegangkan, seru dan cool abis. Di sini sang sutradara mengkisahkan kehidupan dalam sebuah 'majalah fashion' dan kehidupan kerja didalamnya. Mulai dari kehidupan pekerja yang dituntut lari kesana-kemari, stres dan diamuk bos tergambar jelas dalam film ini.

Ada satu hal yang kami soroti di film ini. Merk. Berkali-kali kita disuguhi merk Kedai kopi terkenal,Starbuck. Saat Miranda memesan kopi, pasti Starbuck. Setiap kali Miranda mengalami waktu kosong, ia selalu meminta Andy membelikan kopi Starbuck sebagai pengisi waiting timenya. Entah itu merupakan suatu perjanjian kerja atau apa, namun menurut saya dengan adanya film ini Starbuck menjadi lebih terkenal.

Lalu Runway, sebenarnya memang ada perusahaan fashion merk RUNWAY, di Prancis. Entah ingin sama seperti novelnya atau supaya karena film itu perusahaan fashion juga RUNWAY, sama seperti perusahaan yang di Perancis supaya tenar atau bagaimana kami tak tahu.

Mengomentari akting, tak perlu ditanya lagi akting dari Anne Hathaway dan Merlyn Streep dalam FIlm ini.Keduanya sempurna sekali memerankan perannya masing-masing.Merlyn Streep sebagai bos yang berpakaian stylish dengan kata yang slow, enteng namun bila sudah mencaci, langsung seperti menghujam ke dada orang tersebut.Persis seperti setan namun mempunyai etika dan halus layaknya model. (Mungkin karena itu namanya Devil wears Prada)
Yang kami suka dalam film ini ada suatu kalimat puintis saat Nigel menasihati Andy."Kamu pikir ini sekedar majalah biasa?Ini pedoman fashion semua orang yang melahirkan artis-artis terkenal.Disini tempat dimana semua orang bekerja dengan keras.Kamu, hanya 'sudi' bekerja.Ketika kamu hanya bekerja setengah hati lalu menangis hanya karena seseorang tidak memberikan kecupan di kening."

Ending dari film ini,sebuah pesan disiratkan yang kami tangkap. Mungkin fashion merupakan sebuah tren dan identias seseorang. Memang benar seseorang dinilai dari penampilannya dan apa yang dipakainya tetapi bukan baju dan glamour make up namun bagaimana ia menjadi dirinya. Memilih apa yang baik dan berani menolak yang tak sesuai dengan dirinya. Sama seperti saat Andy memilih terus bekerja dengan Miranda dan mengalami hidup seperti saat dia sekarang atau pergi dan memulai hidup baru dengan pekerjaan baru. Dan ia akhirnya memilih mencari pekerjaan baru. Sangat puintis sekali.

Dalam film ini, selain disuguhi wejangan-wejangan, mata kita juga dapat menyaksikan 'peragaan busana' berbagai artis didalamnya.Dapat dibilang film ini mahal dibagian costumenya dan dapat dilihat pula dari setiap kostum yang dipakai, dapat diperkirakan costumnya tidaklah murah.
Overall, film ini tak begitu jelek namun mungkin terlalu tinggi bila dikatakan luar biasa.

No comments:

Post a Comment