TUGAS
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
“MANAJEMEN PRODUKSI
DAN OPERASI”
Di susun oleh :
1.
Gabriella
Yenadhira A.P. 14020413060039
2.
Haryati 14020413060040
3.
Veryana
Tesantya S. 14020413060042
4.
Umi
Fatmawati 14020413060043
5.
Annisa
Herdiyana 14020413060044
6.
Betty
Nugrahanti M. 14020413060045
7.
Metty
Milartiyani 14020413060046
D
III ADMINISTRASI PERKANTORAN
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
TH. 2015
PENDAHULUAN
Manajemen
merupakan proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), pengarahan (Actuiting) dan pengendalian (Controlling) yang dilakukan untuk
mencapai tujuan organisasi. Pelaksanaan kegiatan manajemen atau kegiatan
operasional suatu organisasi merupakan tanggung jawab seorang manajer.
Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, seorang manajer harus dapat memahami
dengan benar mengenai konsep efektivitas dan efisiensi manajemen operasional.
Manajemen Operasional (MO)
diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau aktivitas yang menciptakan nilai
produksi baik berupa barang maupun jasa, melalui proses transformasi input
menjadi output. Penciptaan barang dan jasa
tersebut dimungkinkan tercipta melalui suatu kegiatan produksi dengan
mentransformasikan faktor-faktor produksi melalui suatu sistem
produksi. Faktor-faktor produksi yang ditransformasi tersebut
meliputi manusia, bahan baku, modal, metode atau dikenal istilah 4M.
Beberapa definisi Manajemen Operasional (MO) merupakan suatu ilmu yang
dapat diterapkan pada berbagai jenis bidang usaha seperti rumah sakit,
perguruan tinggi, pabrik garmen, dan lain-lain, mengapa demikian? Karena
jenis usaha seperti yang disebutkan diatas untuk
menghasilkan produk yang
efektif dan efisien memerlukan berbagai konsep, peralatan serta berbagai cara
mengelola operasinya yang akan secara singkat dipaparkan dalam makalah ini.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.1
Pengertian
A.
Manajemen
Manajemen adalah tindakan atau kegiatan merencanakan,
mengorganisir, melaksanakan, mengkoordinasi dan mengontrol untuk mencapai
tujuan organisasi.
B.
Produksi
Produksi adalah kegiatan yang menghasilkan barang untuk
tujuan memperoleh keuntungan. Produksi juga diartikan sebagai penciptaan barang
dan jasa.
C.
Operasi
Operasi adalah kegiatan untuk mengubah input menjadi output
sehinga lebih berdaya guna daripada bentuk aslinya.
D.
Manajemen
Operasi
Manajemen operasi adalah penerapan ilmu manajemen untuk
mengatur kegiatan produksi dan operasi agar dapat dilakukan secara efisien
selain itu juga dapat menghasilkan suatu produk yang berupa barang maupun jasa.
Berdasarkan beberapa ahli manajemen, pengertian manajemen
operasi yaitu :
·
Jay
Helzer dan Barry Render (2005:4)
Manajemen operasi adalah serangkaian kegiatan yang
menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi
output.
·
Pangestu
Subagyo (2000:1)
Manajemen operasi adalah penerapan ilmu manajemen untuk
menhatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat dilakukan secara efisien.
·
Edy
Herjanto (2003:2)
Manajemen operasi adalah suatu proses yang secara
berkesinambungan dan eektif menggunakan
fungsi-fungsi manajemn untuk menginterasikan berbagai sumber daya secara
efisien dalam rangka mencapai tujuan.
2.1
Ruang Lingkup
Manajemen produksi dan operasi
merupakan kegiatan yang mencakup bidang yang cukup luas, dimulai dari
penganalisisan dan penetapan keputusan saat sebelum dimulainya kegiatan
produksi dan operasi, yang umumnya bersifat keputusan-keputusan jangka panjang
serta keputusan-keputusan pada waktu menyiapkan dan melaksanakan kegiatan
produksi dan pengoperasiannya, yang umumnya bersifat keputusan-keputusan jangka
pendek.
Ada tiga aspek yang saling berkaitan
dalam ruang lingkup manajemen operasi yaitu :
·
Aspek struktural yaitu
aspek yang memperlihatkan konfigurasi komponen yang membangun sistem manajemen
operasi dan interaksinya satu sama lain.
·
Aspek fungsional yaitu
aspek yang berkaitan dengan manajemen dan organisasi komponen struktural maupun
interaksinya mulai dari perencanaan, penerapan, pengendalian maupun perbaikan
agar diperoleh kinerja optimum.
·
Aspek lingkungan
memberikan dimensi lain pada sistem manajemen operasi yang berupa pentingnya
memperhatikan perkembangan dan kecenderungan yang terjadi di luar sistem.
Ruang lingkup manajemen produksi dan
operasi akan mencakup perencanaan atau penyiapan sistem produksi dan operasi,
pengendalian dari sistem produksi dan operasi, serta sistem informasi produksi.
Ruang
lingkup manajemen operasi berkaitan dengan pengoperasian sistem operasi,
pemilihan serta penyiapan sistem operasi yang meliputi keputusan tentang :
·
Perencanaan output
·
Desain proses transformasi
·
Perencanaan kapasitas
·
Perencanaan bangunan
pabrik
·
Perencanaan tata letak
fasilitas
·
Desain aliran kerja
·
Manajemen persediaan
·
Manajemen proyek
·
Scheduling
·
Pengendalian kualitas
·
Keandalan kualitas dan
pemeliharaan
3.1
Perkembangan
Perkembangan Manajemen Produksi dan
Operasi yang begitu pesat saat ini, didorong oleh faktor-faktor :
A.
Perkembangan Alat dan Teknologi
Penggunaan alat-alat pengungkit dan
roda penggerak sederhana oleh manusia di awal peradaban, merupakan awal dari
sejarah Industri. Tahun 1664 Hargreves menciptakan “ Spinning Jenny “ , yaitu
sebuah alat pemintal. Gagasan ini dikembangkan oleh Arkwight dengan menciptakan
alat pemintal yang berpenggerak tenaga air, pada tahun 1669. Sedangkan Cromton
menciptakan alat tenun yang disebut “Mule “ pada tahun 1779.
Pada abad ini James Watts menciptakan
mesin uap. Industri semakin berkembang dengan diciptakannya alat tenun “
bermesin “ oleh Cartwright tahun 1785. Penemuan-penemuan ini mendorong
perkembangan industri di Inggris, yang merupakan tahap awal industrialisasi di
dunia. Teknologi Industri pada saat itu mulai berkembang, dengan adanya
peningkatan dan perbaikan. Dimulai oleh Eli Whitney, yang mendapatkan
kontrak-kontrak kerja dari pemerintah, mengembangkan parts dan komponen yang
dapat saling dipertukarkan, ini terjadi di rentang tahun 1798 – 1800. Usaha
menciptakan parts dan komponen ini telah mendorong percepatan perkembangan
industri.
Perkembangan industri seperti ini
membutuhkan “sebuah kegiatan yang terorganisasi “. Pertama-tama yang perlu
dilakukan yaitu pengorganisasian dan perencanaan produksi dan operasi. Kemudian
timbulah gagasan pengembangan sistem produksi pabrik, dimana kualitas besi baja
mulai diperhatikan dan penggunaan mesin uap meningkat pesat. Dalam periode ini
berdiri industri-industri teknik dan alat–alat permesinan, sampai diciptakannya
mesin-mesin dengan pembakaran internal, yang kemudian melahirkan produk seperti
mobil. Industri setelah abad 19 mulai mengembangkan metode produksi dan operasi
yang efisien dan modern. Ini dimulai dengan usaha Sear Rebuck dalam
mengorganissasi operasi penjualan melalui pos di Chicago, Henry Ford dengan
industri mobilnya, sedang di Inggris dengan Industri perlengkapan senjata untuk
PD I. Inilah awal penerapan standarisasi untuk parts dan komponen dalam
Industri skala besar.
Dengan adanya standarisasi ini,
Parts dan komponen dapat dipertukarkan. Henry Ford ( 1913 ) membangun Lini
perakitan mobil yang petama, dan dapat dipindah-pindahkan. Pada Lini perakitan
seperti ini, dibutuhkan stadarisasi parts dan pekerjaannya dilakukan oleh
tenaga spesialis. Sejak komputer diperkenalkan pada Tahun 1950, banyak produksi
dan operasi manufacture, menggunakan komputer antara lain untuk manajemen
persediaan, scheduling, pengendalian mutu, dan sistem pembiayaan.
Pada akhir-akhir ini penggunaan
teknologi canggih atau modern telah diintegrasikan kedalam industri. Bahkan
langkah ini, menjadi alternatif solusi, terhadap tuntutan pasar yang
menginginkan kualitas produk yang lebih baik, harga lebih rendah, dan Variatif
dan memiliki nilai tambah.
B.
Revolusi Industri ( RI )
Pada dasarnya RI merupakan
penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Dorongan terbesar terjadinya RI
ini saat penemuan mesin uap oleh James Watt’s Th. 1764. Mesin ini menjadi
pendorong utama tenaga mesin penggerak pada pertanian pabrik. Percepatan RI
terjadi pada tahun 1800 dengan dikembangkannya mesin yang menggunakan bahan
bakar dan listrik.
RI di Inggris tidak berdiri sendiri,
melainkan suatu proses yang berkaitan dengan berbagai permasalahn sosial
ekonomi, budaya dan politik. Revolusi itu sendiri merupakan suatu perubahan dan
pembaharuan secara radikal dan cepat pada bidang perdagangan, industri, dan
teknik yang terjadi di Eropa, terutama di Inggris pada abad ke-18.
Penemuan mesin–mesin (meski
berpenggerak manual) mendorong pemilik bermodal besar untuk memperkerjakan
banyak tenaga-tenaga buruh, dan mendirikan gedung-gedung besar. Tempat-tempat
kerja buruh yang digunakan untuk berproduksi disebut manufacture.
Manufacture-manufacture inilah yang merupakan langkah awal terjadinya proses
Industrialisasi. RI adalah awal dari Industrialisasi di Inggris. Didukung oleh
kekayaan alam ( bijih besi, batubara ) industrialisasi berkembang semakin
cepat. Perkembangan RI menorong timbulnya produksi dan pemasaran secara massal,
mengawali timbulnya gagasan automatisasi, serta menimbulkan pergeseran
perkembangan orientasi perekonomian dari produksi barang ke produksi jasa.
Perkembangan industri dalam
industrialisasi sebagai dampak RI disebabkan masalah ekonomi khususnya dan
kemanusiaan umumnya, yaitu;
1.
Bertambahnya penggunaan mesin.
2.
Efisiensi produksi batubara, besi
dan baja.
3.
Pembangunan Jalur kereta Api,
perkembangan alat transortasi dan komunikasi.
4.
Meluasnya sistem perbankan dan
perkreditan.
Perkembangan industri di Inggris
sangat ditunjang oleh luasnya daerah-daerah koloni yang dikuasai Kerajaan
Inggris saat itu, yang sekaligus menjadi daerah-daerah pemasaran yang sangat
potensial.
C.
Perkembangan Ilmu dan Metode kerja,
yang mencakup metode ilmiah, dan konsep-konsep yang spesifik seperti model
pengambilan keputusan, ergonomi, Quality management, dll
Perkembangan Management Produksi dan
Operasi ditandai oleh usaha manusia untuk meningkatkan hasil produksi dengan melakukan
pembagian kerja (Division of Labor ). Konsepnya, pembagian kerja akan
menimbulkan spealisasi, pekerjaan tunggal yang dilakukan berulang-ulang akan
menimbulkan peningkatan efisiensi dan produktivitas, yang mulai diperkenalkan
oleh Adam Smith, seiring dengan perkembangan industri itu sendiri, muncul
konsep-konsep dalam industri manufacture yang lebih spesifik, seperti
model-model pengambilan keputusan, Ergonomi, Quality Management, dll.
4.1 Fungsi
Fungsi
produksi dan operasi berkaitan dengan pertanggungjawaban
dalam pegolahan dan pengubahan masukan (input) menjadi keluaran atau output berupa barang
atau jasa yang
memberikan pendapatan bagi perusahaan. Ada empat (4) fungsi penting produksi :
·
Proses pengolahan,
·
Jasa-jasa penunjang
·
Perencanaan
·
Pengendalian atau pengawasan
Sistem
Produksi dan Operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam
pentrasnformasian masukan menjadi keluaran.
5.1
Peranan
Manajemen produksi dan operasi menawarkan kesempatan
profesi, misalnya direktur operasi, direktur pabrik, manajer operasi, manajer
pengawasan produk, manajer lapangan, asisten manajer dan lain sebagainya.
Beberapa tugas yang harus dilakukan oleh manajer operasi adalah :
A.
Menentukan
dan mengatur letak lahan pertanian dengan letak pabrik penanganan pasca panen.
B.
Menentukan
dan mengatur letak gudang persediaan dan mesin yang effisien agar tidak menyita
waktu dalam gerakan.
C.
Melakukan
pemeliharaan peralatan di lahan pertanian dan pebrik agar menjamin keandalan
dan kontinuitas operasi.
D.
Mengurangi
bagian produk yang rusak atau memperbaiki proses produksi untuk menghasilkan
produk yang berkualitas dengan biaya yang rendah.
E.
Menentukan
input yang akan dibuat atau dibeli.
F.
Menentukan
atau memperbaiki jadwal kegiatan usahatani atau kegiatan proses produksi pasca
panen.
G.
Mengevaluasi
biaya tenaga kerja jika ada penambahan tenaga kerja baik di lapangan maupun di
kantor.
H.
Mengurangi
jika memungkinkan menghapus pemborosan.
I.
Memperpendek
waktu persiapan untuk mengurangi waktu proses.
J.
Dan
lain-lain
6.1
Proses
Proses produksi yang berjalan dengan lancar dan baik merupakan suatu hal
yang sangat diharapkan oleh suatu perusahaan. Untuk mewujudkan proses produksi
agar selalu berjalan dengan baik, maka dibutuhkan suatu manajemen yang bisa
mengelola keseluruhan kegiatan produksi tersebut.
Proses Produksi dapat ditinjau dari 2 segi yaitu: Proses Operasi / Produksi
adalah serangkaian metode dan teknologi yang digunakan dalam memproduksi barang
atau jasa. Jenis produksi dapat diklasifikasikan menurut perbedaan dalam
proses-proses operasinya. Barang-barang produk berdasarkan apakah proses
operasinya mengkombinasikan sumber daya atau dipecah menjadi beberapa bagian
komponen. Kita dapat menjabarkan jasa berdasarkan tingkat kontak dengan
pelanggan yang dibutuhkan.
Proses Pabrikasi Barang : Proses Analitis vs Sintetis. Seluruh proses
pabrikan dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat analitis atau sintetis dari
proses transformasi.
·
Proses analitis: proses produksi
yang menguraikan sumber-sumber daya menjadi komponen untuk menciptakan
produk-produk jadi.
·
Produksi sintetis : proses produksi
yang mengkombinasikan bahan-bahan mentah untuk memproduksi suatu barang jadi.
Proses jasa : Tingkat kontak dengan pelanggan. Satu cara mengklasifikasikan
jasa adalah menanyakan apakah suatu jasa tertentu dapat diberikan tanpa
pelanggan menjadi bagian dalam sistem produksi.
·
Proses kontak tinggi: Tingkat kontak
antara jasa dengan konsumen dimana konsumen menerima jasa sebagai bagian dari
sistem. Misalnya jasa transportasi.
·
Proses kontak rendah: tingkat kontak
antara jasa dengan konsumen dimana konsumen tidak perlu menjadi bagian dari
sistem dalam menerima jasa. Misalnya penyetoran giro di bank, nasabah
tidak mengikuti proses perbankannya.
Dapat pula ditinjau dalam segi:
A.
Kelangsungan hidup
-
Produksi terus-menerus (Continous
Production)
Dilakukan
sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang.walaupun terjadi perubahan
bentuk barang-barangtetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin.
Proses ini menghasilkan produk yang standar (massal).
-
Produksi yang terputus-putus
(Intermitten Production)
Proses produksi
ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan
penyesuaian terus-menerus dil;akukan sesuai tuntutan produk yang akan dihasilakan.
B.
Teknik
1.
Proses Ekstraktif
Proses pengambilan langsung dari alam seperti kayu, perikanan,
pertambangan.
2.
Proses Analitis
Proses memisahkan bahan-bahan seperti minyak mentahmenjadi minyak bersih.
3.
Proses Pengubahan
Proses perubahan bentuk seperti alat-alat rumah tangga.
4.
Proses Sintetis
Proses mencampur dengan unsur-unsur lain seperti bahan-bahan kimia.
7.1
Tantangan di Masa Depan
Manajemen operasi merupakan ilmu yang
menarik untuk dipelajari karena dihadapkan pada kondisi yang selalu berubah.
Dinamika ini terjadi karena berbagai tekanan dari globalisasi perdagangan dunia
hingga transfer ide, produk dan uang dengan kecepatan tinggi. Situasi dan
kondisi yang ada selamanya tidak selalu sama, demikian pula yang terjadi dalam
dunia bisnis. Sehingga konsep manajemen operasional juga harus beradaptasi
dengan berbagai perubahan yang terjadi.
Hal tersebut dikarenakan berbagai
macam tekanan, diantaranya perdagangan dunia yang mengarah pada globalisasi
sehingga berdampak pada pergeseran desain produk, mutu, proses,
kapasitas,strategi lokasi maupun layout, pemberdayaan sumber daya manusia,
integrasi kegiatan dalam dan di luar perusahaan, konsep persedian, penjadwalan
maupun pemeliharaan dan alasan yang ketiga mengenai pemahaman dan pengertian
yang benar tentang apa yang seharusnya dilakukan manajer operasional.
Maka proses manajemen operasional
harus konsisten dengan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta
pengawasan kegiatan operasional. Berkaitan dengan hal tersebut, maka akan
diperkenalkan beberapa tantangan dinamis yang ditunjukkan dalam tabel berikut.
Daftar
Tantangan Dinamis Dalam Manajemen Operasional
DAHULU
|
PENYEBAB
|
SEKARANG
|
Fokus
local atau nasional
|
Biaya
rendah, komunikasi global, transportasi lancar
|
Metode
yang digunakan oleh manajer produksi beralih dengan melihat secara global
|
Jumlah
pengiriman besar
|
Siklus
produk singkat, perlunya modal untuk mengurangi persediaan
|
Manajer
melakukan pengiriman JIT (Just in Time) guna
memperkecil biaya produks
|
Pembelian
dengan tawaran terendah
|
Penekanan
mutu butuh pemasok yang terlibat peningkatan
produksi
|
Manajer
melakukan hubungan kemitraan rantai pasokan, perencanaan sumber daya
perusahaan, e-commerc
|
Pengembangan
produk lambat
|
Siklus
hidup produk lebih pendek, penggunaan teknologi komputer untuk komunikasi
maupun operasional
|
Manajer
menerapkan pola tanggap teknologi sehingga terjadi pengembangan
produk cepat, aliansi, desain kerjasama
|
Produk
yang standarisasi
|
Pasar
global yang berlimpah, proses produksi semakin fleksibel
|
Customization,
masal dengan penekanan pada kualitas
|
Spesialisasi
pekerjaan
|
Kondisi
sosial budaya
|
Manajer
produksi memberdayaan sumber
daya manusia yang ada
|
Ada dua faktor
penggerak utama yang merupakan tantangan manajemen operasi di masa kini. Yang
pertama adalah internet. Dikenal luasnya internet pada sekitar tahun 1995, dan
kenaikan pengguna yang signifkan di era 2000-an telah memunculkan variabel baru
dalam manajemen operasi, yaitu internet sebagai saluran komunikasi dan
kolaborasi yang mudah dan cepat antar perusahaan.
Di sisi lain, internet
juga membuat customer semakin mudah mendapatkan informasi tentang produk yang
diinginkannya, baik melalui pencarian informasi menggunakan search engine
(google, yahoo, dll), maupun referensi dari social media (facebook,
twitter, dll).
Sehingga, jika pada era
1980-an customer memilih produk berdasarkan kriteria kualitas dan harga yang
kompetitif, maka era internet telah membentuk pelangan yang memiliki harapan
dan keinginan yang spesifk. Faktor penggerak kedua adalah globalisasi.
Perjanjian perdagangan bebas seperti perdagangan bebas Amerika Utara (NAFTA),
penyatuan eropa (European Union), atau perdagangan bebas ASEAN telah
berpengaruh besar pada dunia bisnis.
Pasar dan operasi
perusahaan telah menjadi global. Dampaknya adalah; perusahaan yang menyasar
pasar global haruslah memiliki kemampuan manajemen operasi yang mumpuni. Misalnya adalah dalam memutuskan lokasi
proses produksi, make or buy fasilitas produksi, strategi
outsourcing dan aliansi bisnis. Kedua faktor ini -internet dan
globalisasi meningkatkan pentingnya peran manajemen operasi pada bisnis di masa
kini. Persaingan global menyebabkan tuntutan keunggulan dalam banyak hal
seperti kualitas, biaya, logistik, pengembangan produk dan lain-lain.
Internet juga turut
mempercepat globalisasi bisnis, yang meningkatkan kompleksitas dan
ketidakpastian bisnis. Internet
telah mengubah cara perusahaan beroperasi, berfungsi, dalam memperoleh sumber daya, dan dalam
memenuhi harapan customer. Hal
ini mempengaruhi prinsip-prinsip tradisional
dan teknik manajemen operasi, termasuk diantaranya
strategi operasi, penjadwalan, persediaan, kontrol
kualitas, dan manajemen sumber daya produksi.
Ada juga kecendrungan
manajemen operasi yang mulai melibatkan fungsi-fungsi lain dalam perusahaan
seperti informasi pemasaran, akuntansi, pembelian/logistik, dan sumber daya manusia.
Trik-trik yang digunakan di era sebelumnya sudah tidak cukup lagi. Strategi
operasi haruslah meluas hingga lintas fungsi operasi. Kompetisi bisnis pada
masa kini menuntut upaya yang lebih terpadu antara riset, perencanaan produksi,
logistik, hubungan pemasok dan pemasaran.
Selain itu, peranan teknologi informasi dan komunikasi, seperti aplikasi
Enterprise Resource Planning (ERP) juga turut memperluas peranan manajemen
operasi dalam lingkungan perusahaan.
Lingkungan
bisnis di masa depan diperkirakan akan berubah dengan lebih
cepat sehingga membutuhkan interaksi yang dekat dan cepat antara fungsi-fungsi
perusahaan untuk lebih memahami pasar.
8.1 Contoh
Kasus
BASECAMP TO
BIGFAMS
General Company Description
1.
Konsep Bisnis
Basecamp to Bigfams hadir dengan konsep
angkringan yang menyediakan soto sewu sebagai menu utama dan lumpia level
sebagai menu ringannya. Sedangkan untuk minuman, kami menyediakan berbagai menu
wedang dan es. Mengingat segmen pasar bisnis ini adalah masyarakat menengah ke
bawah, maka sudah pasti harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau dengan
catatan: kualitas dan pelayanan tetap kami nomorsatukan.
Basecamp to Bigfams didirikan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal berkumpul, bercengkrama, dan makan
pastinya. Bisnis ini rencananya akan dibuka di
sekitar lingkungan kampus Pascasarjana UNDIP Semarang, yaitu di Jl. Pleburan
Raya, Semarang. Rencana jangka menengahnya adalah melakukan ekspansi di sekitar
kampus UNDIP, Semarang. Kami memilih lokasi tersebut berdasarkan pertimbangan
yaitu lokasinya berada di pusat kota dan berdekatan dengan lingkungan
pelajar/mahasiswa yang merupakan segmen pasar terbesar dalam bisnis ini.
Basecamp to Bigfams buka dari jam 17.00 s/d 22.00 WIB.
Mula-mula saya akan membuka ruko seluas 5x7
m² , kemudian akan saya dekor dengan konsep angkringan yang cozy (santai),
comfortable (nyaman), enjoyable (menyenangkan), dan clean (bersih) sehingga
memberikan positive effect terhadap pengunjung yang datang maupun bagi
perusahaan sendiri. Positive effect tersebut dapat berupa peningkatan
intensitas pengunjung hingga peningkatan jumlah target penjualan setiap
harinya.
Berikut adalah visi dan misi dari Basecamp
to Bigfams demi menunjang kesuksesan bisnis kuliner ini.
VISI :
Melestarikan
budaya kuliner Indonesia mulai dari citarasa, kualitas, tata cara penyajian,
hingga harganya yang sesuai dengan kantong masyarakat.
MISI :
a.
Menyediakan
tempat makan yang cozy (santai), comfortable (nyaman), enjoyable (mengasyikan)
, healthy (menyehatkan), and achievable with standard price for all people.
b.
Menyajikan
makanan-makanan dan minuman-minuman yang bercitarasa asli Indonesia dan
terjamin kualitasnya (halal dan enak).
c.
Memberikan
pelayanan prima yang terbaik dari yang kami miliki kepada para pengunjung.
d.
Selalu
memberikan inovasi dan kreasi dalam setiap penciptaan produk terbaik kami.
2.
Produk yang Ditawarkan
Basecamp to Bigfams menawarkan dua macam
produk unggulan yaitu Soto Sewu dan Lumpia Level yang masing-masing mempunyai
keunikan tersendiri baik dari soal rasa hingga cara penyajiannya. Berikut akan
dibahas satu-persatu makanan dan minuman yang akan kami sediakan.
a.
Menu
Makanan
Menu makanan ini terdiri dari makanan berat dan makanan
ringan. Dimana sebagai makanan beratnya adalah Soto Sewu dan makanan ringannya
adalah Lumpia Level. Soto Sewu sebenarnya memiliki komposisi yang sama dengan
soto lainnya. Hanya yang berbeda adalah proses penyajiannya. Dimana soto sewu
ini disajikan hangat dalam mangkok yang berukuran atau porsi kecil. Sehingga
biasanya orang-orang akan memesan lebih dari satu mangkok untuk menu ini.
Sedangkan Lumpia Level dibuat dengan isian atau bahan serta
rasa yang berbeda dari yang biasanya dikenal oleh masyarakat Semarang
khususnya. Ukurannya pun berbeda dengan yang lainnya, dimana akan saya buat
dengan ukuran kecil. Lumpia Level mempunyai 4 macam jenis isian, yaitu :
1.
LuTeBak
alias Lumpia isi Telor Bakso
2.
LuMur
alias Lumpia isi Jamur
3.
LuLurSis
alias Lumpia isi Telur Sosis
4.
LuAyam
alias Lumpia isi Ayam
Kemudian, dinamakan Lumpia Level pula
karena lumpia ini menawarkan penyajian ditemani dengan rasa dan saus yang
berbeda-beda dari level 1 sampai 5. Berikut penjelasan level-levelnya :
1.
Level
1 = Original taste
2.
Level
2 = Lumpia dengan saus sambal mayonase
3.
Level
3 = Lumpia dengan saus Blackpepper
4.
Level
4 = Lumpia rasa pedas
5.
Level
5 = Lumpia rasa extra pedas.
Untuk produk Lumpia Level ini saya
mempunyai motto tersendiri yaitu :
mini
. crispy . spicy . yummy .
b.
Menu
Minuman
Menu minuman terdiri dari aneka Wedang dan Es. Wedang adalah
aneka minuman hangat sampai panas seperti teh, jeruk, STMJ (Susu, Telur, Madu,
Jahe), dan kopi nyosss!. Sedangkan untuk
Es adalah aneka minuman dingin seperti es teh, es jeruk, Capuccino.
3.
Harga Jual Produk
Sesuai dengan konsep angkringan dan target
pemasaran perusahaan, maka kami juga menawarkan harga yang sudah pasti
terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah. Berikut daftar harga dari
produk-produk kami :
Soto Sewu Rp. 1000,-
Lumpia sepiring
isi 5 biji untuk semua jenis saus :
Lutebak Rp.
12.000,-
Lumur Rp.
10.000,-
Lulursis Rp.
12.000,-
Luayam Rp.
15.000,-
Wedang :
Teh (manis dan tawar) Rp. 1000,-
Jeruk Rp.
1500,-
STMJ Rp.
5000,-
Kopi nyosss! Rp. 3500,-
Hot cappucino Rp. 3000,-
Es :
Teh (manis dan tawar) Rp. 1500,-
Jeruk Rp.
2000,-
Capuccino Rp.
4000,-
Basecamp to Bigfams juga akan terus
melakukan inovasi dan kreasi untuk terus mengembangkan bisnis kuliner ini.
4.
Pemasaran / Marketing Plan
4.1
Gambaran Pasar.
Strategi pemasaran sebagai permulaan bisnis ini dengan memperkenalkan
merek, mengundang konsumen, meningkatkan pembelian dengan berbagai promosi.
Area pemasaran utama adalah di sekitar lokasi kampus UNDIP Peleburan Semarang
yang terdapat banyak mahasiswa berlalu lalang. Promosi merupakan bagian dari
proses pemasaran. Promosi sangat mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan suatu
usaha. Kami melakukan promosi produk kami melalui sejumlah media baik
elektronik, cetak, iklan di radio maupun promosi langsung dari mulut ke mulut.
Promosi melalui media elektronik dilakukan dengan membuka semacam on-line shop
di berbagai jaringan sosial yang kini marak di dunia maya, serta melalui blog
dan jejaring sosial facebook dan twitter.
Promosi melalui media cetak kami lakukan dengan membuat dan kemudian
menyebarkan pamflet atau leaflet, serta mengiklankan produk kami di media
massa. Promosi dari mulut ke mulut (mouth to mouth) kami lakukan dengan
mendatangi langsung kelompok-kelompok mahasiswa seperti di kampus, dan
perusahaan.
4.2. Target Pasar
Pasar sasaran dari Basecamp to Bigfams ini adalah para mahasiswa, pelajar
yang ada di lokasi setempat, dan penduduk setempat baik anak-anak, remaja
ataupun dewasa. Karena produk yang ditawarkan memang cocok untuk berbagai
kalangan, namun lebih di setting khusus untuk diminati oleh mahasiswa.
Lokasinya pun memang bertempat di sekitar kampus yang notabene populasi tempat
tinggal (kost dan kontrakan) mahasiswa.
4.3. Pesaing dan Kondisi Persaingan
Persaingan berkaitan dengan produk belum ada di sekitar kampus yang
menawarkan produk / menu makanan seperti yang telah diuraikan diatas.
Persaingan dalam hal pelayanan dan fasilitas memang ada, beberapa warung makan
yang berbentuk tempat seperti angkringan dengan lesehan dan bisa dijadikan
tempat kumpul. Hanya saja belum ada yang memberikan ruang bebas untuk
berkumpul, dalam kata lain hanya bisa berkumpul selama durasi makan dan jika
lebih lama, akan ada rasa rikuh dan tidak enak kepada pemilik warung. Hal
tersebut disebabkan pemilik warung semuanya bukan dari kalangan mahasiswa,
tetapi ibu-ibu rumah tangga.
Basecamp to Bigfams juga menawarkan fasilitas free hot spot area yang belum
ada di tempat makan lain di sekitar kampus. Kemudian dalam segi harga, saya
harus bersaing dengan pemilik tempat makan nasi rames yang harganya sama dengan
makanan ringan dan beberapa jenis minuman dari produk saya. Selain itu, makanan
ringan masih bisa dibeli oleh mahasiswa dari swalayan kampus yang sama-sama
menawarkan harga mahasiswa.
Walaupun demikian, hal tersebut justru memberikan motivasi bagi saya untuk
melakukan inovasi dan kreasi ketika merasakan persaingan tersebut dalam praktek
bisnis ini nantinya. Tentunya dengan menonjolkan kelebihan-kelebihan yang tidak
dimiliki oleh pesaing saya, dan berbagai potensi yang masih terpendam yang
dapat saya bangun nantinya.
5. Operation Plan
5.1
Kapasitas
Produk
Basecamp to Bigfams
menjual makanan (berat dan ringan) dan minuman.
Makanan dan minuman disajikan dengan tata cara penyajian yang menarik.
Tata cara penyajian diperhatikan mulai dari tempat makan seperti piring, gelas,
sendok, garpu, kardus tempat makanan yang dibawa pulang, tray, pernak pernik penghias makanan. Hal ini semuanya berguna
untuk mendukung penyajian makanan dan minuman agar menarik untuk dimakan
seperti susunan makanan/minuman yang dibentuk se kreatif mungkin. Namun juga
dengan tidak melupakan rasa dan kualitas makanan dan minuman yang disediakan.
5.2
Teknologi
dan Proses Produksi
-
Teknologi
Teknologi yang digunakan cukup sederhana yaitu hanya berupa peralatan
memasak biasa.
-
Proses
Produksi
Gambar 1 Proses Produksi
Aktivitas yang dilakukan meliputi proses mencari bahan-bahan
produksi (bahan makanan dan minuman lainnya), proses memasak, dan proses
penyajian. Karena kebanyakan bahan-bahan produksi merupakan sembako, maka
pencarian bahan-bahan produksi dengan mengandalkan beberapa supplier dari pasar
Johar atau Karangayu. Proses memasak
makanan dilakukan dengan dua cara yaitu makanan dimasak terlebih dahulu dan
makanan baru dimasak saat dipesan. Terakhir, proses penyajian adalah menyajikan
hasil masakan berupa makanan atau minuman dengan hiasan/kreasi kepada
pelanggan.
5.3
Peralatan dan Bahan Baku
Peralatan Utama yang digunakan, yaitu :
a.
1 unit kompor gas
b.
1 unit lemari
pendingin Assets
c.
1 unit microwave
d.
50 set peralatan makan
terdiri dari piring, gelas, sendok, dan garpu
e.
50 gelas minuman
panjang
f.
10 meja kecil (karena
model lesehan jadi tidak menggunakan kursi)
Kontinuitas suplai dijaga dengan menjalin kerja sama dengan
pedagang-pedagang sayuran, daging (ayam terutama) dan buah. Dengan adanya kerja
sama diharapkan pedagang dapat dengan rutin mensuplai bahan utama seperti
beras, sayur, telur, daging, dsb kepada “Basecamp to Bigfams”. Perjanjian kerja
sama didukung dengan adanya kontrak secara tertulis dan membina hubungan yang
saling menguntungkan. Pedagang mensuplai kami dengan bahan-bahan berkualitas
secara berkelanjutan dan kami akan
memesan bahan baku utama hanya melalui pedagang-pedagang yang menjalin kerja
sama. Jika pedagang-pedagang tersebut berhalangan dalam penyediaan bahan baku,
maka “Basecamp to Bigfams” berhak untuk
membeli dari sumber lain.
5.4 Organisasi dan Manajemen
Usaha “Basecamp to Bigfams” dimiliki oleh satu orang sebagai
pemilik usaha (owner) yang melakukan dan memantau proses mencari bahan-bahan
produksi makanan dan minuman lainnya, proses memasak, dan proses penyajian
serta mengatur manajemen. Pemilik usaha
dibantu oleh satu karyawan pada proses memasak, pencarian bahan-bahan produksi
dan proses penyajian, satu karyawan sebagai pelayan yang tentu saja bertugas melayani
pelanggan. Manajemen diatur oleh pemilik usaha mulai dari modal, biaya belanja
bahan makanan dan minuman, gaji karyawan, pengaturan menu dan lainnya. Bentuk
badan usaha merupakan badan usaha milik pribadi dengan modal milik pribadi.
Untuk menjalankan perusahaan ini, maka “Basecamp to Bigfams”
akan mencari 2 orang staff.
6. Financial Performance
6.1
Permodalan
Struktur Permodalan merupakan modal sendiri, dimiliki oleh
Annisa Herdiyana sebesar Rp 20.000.000,- Sehingga dapat memenuhi pengeluaran
yang dibutuhkan terdiri dari sewa tempat per 2
tahun, bahan baku selama 26 hari kerja
(satu bulan), peralatan, promosi, gaji 2 orang karyawan.
Rician pengeluaran modal awal dalam rangka memulai bisnis ini kedai
“Basecamp to Bigfams” adalah memerlukan hal-hal berikut:
1.
Sewa tempat size 5x7 m² + meja untuk 2 tahun Rp. 5.000.000,-
2.
Dan lain-lain (gas elpiji, biaya
listik & air) Rp. 398.500,-
3.
Pengeluaran SELAMA 26 hari Rp.
13.238.500,-
4.
Gaji karyawan 2 orang @1.000.000/bln Rp.2.000.000,-
Jadi, total biaya untuk memulai bisnis ini adalah Rp. 19.885.000,-
Analisis studi kasus:
Dalam menjalankan seluruh kegiatan operasional
perusahaan, ada hal-hal yang harus diperhatikan untuk meningkatkan efisiensi
produksi:
1.
Menetapkan tujuan yang jelas
berkaitan dengan pertanyaan mengapa perusahaan harus terus berproduksi? Tujuan
ini ditetapkan melalui proses perencanan yang matang;
2.
Mengumpulkan atau mencari informasi
mengenai indikator-indikator tujuan;
3.
Mengumpulkan alat-alat yang mampu
menunjang proses produksi;
4.
Mengadakan beberapa alternatif yang
bisa dipilih nantinya, ketika perusahaan menghadapi suatu permasalahan;
5.
Pelaksanaan alternatif pilihan
diikuti dengan metode yang disesuaikan berdasarkan 4 langkah diatas.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Manajemen
Operasi dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau aktifitas yang
menciptakan nilai produk baik berupa barang maupun jasa melalui proses
transformasi input menjadi output. Berikut merupakan kegiatan
operasional organisasi atau perusahaan barang dan atau jasa dengan menjalankan
fungsi-fungsi manajemen yang ada:
1.
Perencanaan produksi,
meliputi:
1.1 Sumber daya yang digunakan dalam produksi, yaitu:
1. SDA
(bahan baku)
2. SDM
(karyawan)
3. Sumber
daya lain (Peralatan dan Perlengkapan)
4. Modal
2.1 Memilih lokasi:
a)
Letak bahan mentah
b)
Letak Pasar
c)
Pengangkutan
(Transportasi)
d)
Suplai TenagaKerja
e)
Terdapatnya Tenaga
Pembangkit listrik
2.
Pengorganisasian,
meliputi:
a) Layout atau tata letak merupakan
satu keputusan yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang.
b) Fasilitas produksi yang baik dan teratur membuat
para karyawan dapat bekerja dengan tenang, sementara aliran produksi dari mulai
bahan mentah sampai barang jadi dapat berlangsung dengan lancar dan teratur.
3.
Pengarahan, dengan
melakukan metode peningkatan efisiensi produksi,
yaitu:
a) Teknologi
b) Skala
ekonomi
c) Restrukturiosasi
4.
Pengendalian produksi :
·
Planning
·
Routing
·
Scheduling
·
Dispatching
·
Follow Up
DAFTAR
PUSTAKA
No comments:
Post a Comment