Thursday, October 12, 2017

MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI


TUGAS
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI

Di susun oleh :

1.        Gabriella Yenadhira A.P.                       14020413060039
2.        Haryati                                                   14020413060040
3.        Veryana Tesantya S.                              14020413060042
4.        Umi Fatmawati                                      14020413060043
5.        Annisa Herdiyana                                  14020413060044
6.        Betty Nugrahanti M.                              14020413060045
7.        Metty Milartiyani                                   14020413060046


D III ADMINISTRASI PERKANTORAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
TH. 2015


PENDAHULUAN
         
Manajemen merupakan proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), pengarahan (Actuiting) dan pengendalian (Controlling) yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Pelaksanaan kegiatan manajemen atau kegiatan operasional suatu organisasi merupakan tanggung jawab seorang manajer. Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, seorang manajer harus dapat memahami dengan benar mengenai konsep efektivitas dan efisiensi manajemen operasional.

Manajemen Operasional (MO) diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau aktivitas yang menciptakan nilai produksi baik berupa barang maupun jasa, melalui proses transformasi input menjadi output. Penciptaan barang dan jasa tersebut dimungkinkan tercipta melalui suatu kegiatan produksi dengan mentransformasikan faktor-faktor produksi melalui suatu sistem produksi.  Faktor-faktor produksi yang ditransformasi tersebut meliputi manusia, bahan baku, modal, metode atau dikenal istilah 4M.

Beberapa definisi Manajemen Operasional (MO) merupakan suatu ilmu yang dapat diterapkan pada berbagai jenis bidang usaha seperti rumah sakit, perguruan tinggi, pabrik garmen, dan lain-lain, mengapa demikian?  Karena jenis usaha seperti yang disebutkan diatas untuk menghasilkan produk yang efektif dan efisien memerlukan berbagai konsep, peralatan serta berbagai cara mengelola operasinya yang akan secara singkat dipaparkan dalam makalah ini.












BAB II
PEMBAHASAN

1.1    Pengertian
A.       Manajemen
Manajemen adalah tindakan atau kegiatan merencanakan, mengorganisir, melaksanakan, mengkoordinasi dan mengontrol untuk mencapai tujuan organisasi.

B.       Produksi
Produksi adalah kegiatan yang menghasilkan barang untuk tujuan memperoleh keuntungan. Produksi juga diartikan sebagai penciptaan barang dan jasa.

C.       Operasi
Operasi adalah kegiatan untuk mengubah input menjadi output sehinga lebih berdaya guna daripada bentuk aslinya.

D.       Manajemen Operasi
Manajemen operasi adalah penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi dan operasi agar dapat dilakukan secara efisien selain itu juga dapat menghasilkan suatu produk yang berupa barang maupun jasa.

Berdasarkan beberapa ahli manajemen, pengertian manajemen operasi yaitu :
·      Jay Helzer dan Barry Render (2005:4)
Manajemen operasi adalah serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.

·      Pangestu Subagyo (2000:1)
Manajemen operasi adalah penerapan ilmu manajemen untuk menhatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat dilakukan secara efisien.

·      Edy Herjanto (2003:2)
Manajemen operasi adalah suatu proses yang secara berkesinambungan  dan eektif menggunakan fungsi-fungsi manajemn untuk menginterasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan.
2.1    Ruang Lingkup
Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan yang mencakup bidang yang cukup luas, dimulai dari penganalisisan dan penetapan keputusan saat sebelum dimulainya kegiatan produksi dan operasi, yang umumnya bersifat keputusan-keputusan jangka panjang serta keputusan-keputusan pada waktu menyiapkan dan melaksanakan kegiatan produksi dan pengoperasiannya, yang umumnya bersifat keputusan-keputusan jangka pendek.
Ada tiga aspek yang saling berkaitan dalam ruang lingkup manajemen operasi yaitu :
·      Aspek struktural yaitu aspek yang memperlihatkan konfigurasi komponen yang membangun sistem manajemen operasi dan interaksinya satu sama lain.

·      Aspek fungsional yaitu aspek yang berkaitan dengan manajemen dan organisasi komponen struktural maupun interaksinya mulai dari perencanaan, penerapan, pengendalian maupun perbaikan agar diperoleh kinerja optimum.

·      Aspek lingkungan memberikan dimensi lain pada sistem manajemen operasi yang berupa pentingnya memperhatikan perkembangan dan kecenderungan yang terjadi di luar sistem.
Ruang lingkup manajemen produksi dan operasi akan mencakup perencanaan atau penyiapan sistem produksi dan operasi, pengendalian dari sistem produksi dan operasi, serta sistem informasi produksi.
Ruang lingkup manajemen operasi berkaitan dengan pengoperasian sistem operasi, pemilihan serta penyiapan sistem operasi yang meliputi keputusan tentang :
·      Perencanaan output
·      Desain proses transformasi
·      Perencanaan kapasitas
·      Perencanaan bangunan pabrik
·      Perencanaan tata letak fasilitas
·      Desain aliran kerja
·      Manajemen persediaan
·      Manajemen proyek
·      Scheduling
·      Pengendalian kualitas
·      Keandalan kualitas dan pemeliharaan

3.1    Perkembangan
Perkembangan Manajemen Produksi dan Operasi yang begitu pesat saat ini, didorong oleh faktor-faktor :

A.       Perkembangan Alat dan Teknologi
Penggunaan alat-alat pengungkit dan roda penggerak sederhana oleh manusia di awal peradaban, merupakan awal dari sejarah Industri. Tahun 1664 Hargreves menciptakan “ Spinning Jenny “ , yaitu sebuah alat pemintal. Gagasan ini dikembangkan oleh Arkwight dengan menciptakan alat pemintal yang berpenggerak tenaga air, pada tahun 1669. Sedangkan Cromton menciptakan alat tenun yang disebut “Mule “ pada tahun 1779.
Pada abad ini James Watts menciptakan mesin uap. Industri semakin berkembang dengan diciptakannya alat tenun “ bermesin “ oleh Cartwright tahun 1785. Penemuan-penemuan ini mendorong perkembangan industri di Inggris, yang merupakan tahap awal industrialisasi di dunia. Teknologi Industri pada saat itu mulai berkembang, dengan adanya peningkatan dan perbaikan. Dimulai oleh Eli Whitney, yang mendapatkan kontrak-kontrak kerja dari pemerintah, mengembangkan parts dan komponen yang dapat saling dipertukarkan, ini terjadi di rentang tahun 1798 – 1800. Usaha menciptakan parts dan komponen ini telah mendorong percepatan perkembangan industri.
Perkembangan industri seperti ini membutuhkan “sebuah kegiatan yang terorganisasi “. Pertama-tama yang perlu dilakukan yaitu pengorganisasian dan perencanaan produksi dan operasi. Kemudian timbulah gagasan pengembangan sistem produksi pabrik, dimana kualitas besi baja mulai diperhatikan dan penggunaan mesin uap meningkat pesat. Dalam periode ini berdiri industri-industri teknik dan alat–alat permesinan, sampai diciptakannya mesin-mesin dengan pembakaran internal, yang kemudian melahirkan produk seperti mobil. Industri setelah abad 19 mulai mengembangkan metode produksi dan operasi yang efisien dan modern. Ini dimulai dengan usaha Sear Rebuck dalam mengorganissasi operasi penjualan melalui pos di Chicago, Henry Ford dengan industri mobilnya, sedang di Inggris dengan Industri perlengkapan senjata untuk PD I. Inilah awal penerapan standarisasi untuk parts dan komponen dalam Industri skala besar.
Dengan adanya standarisasi ini, Parts dan komponen dapat dipertukarkan. Henry Ford ( 1913 ) membangun Lini perakitan mobil yang petama, dan dapat dipindah-pindahkan. Pada Lini perakitan seperti ini, dibutuhkan stadarisasi parts dan pekerjaannya dilakukan oleh tenaga spesialis. Sejak komputer diperkenalkan pada Tahun 1950, banyak produksi dan operasi manufacture, menggunakan komputer antara lain untuk manajemen persediaan, scheduling, pengendalian mutu, dan sistem pembiayaan.
Pada akhir-akhir ini penggunaan teknologi canggih atau modern telah diintegrasikan kedalam industri. Bahkan langkah ini, menjadi alternatif solusi, terhadap tuntutan pasar yang menginginkan kualitas produk yang lebih baik, harga lebih rendah, dan Variatif dan memiliki nilai tambah.

B.       Revolusi Industri ( RI )
Pada dasarnya RI merupakan penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Dorongan terbesar terjadinya RI ini saat penemuan mesin uap oleh James Watt’s Th. 1764. Mesin ini menjadi pendorong utama tenaga mesin penggerak pada pertanian pabrik. Percepatan RI terjadi pada tahun 1800 dengan dikembangkannya mesin yang menggunakan bahan bakar dan listrik.
RI di Inggris tidak berdiri sendiri, melainkan suatu proses yang berkaitan dengan berbagai permasalahn sosial ekonomi, budaya dan politik. Revolusi itu sendiri merupakan suatu perubahan dan pembaharuan secara radikal dan cepat pada bidang perdagangan, industri, dan teknik yang terjadi di Eropa, terutama di Inggris pada abad ke-18.
Penemuan mesin–mesin (meski berpenggerak manual) mendorong pemilik bermodal besar untuk memperkerjakan banyak tenaga-tenaga buruh, dan mendirikan gedung-gedung besar. Tempat-tempat kerja buruh yang digunakan untuk berproduksi disebut manufacture. Manufacture-manufacture inilah yang merupakan langkah awal terjadinya proses Industrialisasi. RI adalah awal dari Industrialisasi di Inggris. Didukung oleh kekayaan alam ( bijih besi, batubara ) industrialisasi berkembang semakin cepat. Perkembangan RI menorong timbulnya produksi dan pemasaran secara massal, mengawali timbulnya gagasan automatisasi, serta menimbulkan pergeseran perkembangan orientasi perekonomian dari produksi barang ke produksi jasa.
Perkembangan industri dalam industrialisasi sebagai dampak RI disebabkan masalah ekonomi khususnya dan kemanusiaan umumnya, yaitu;
1.    Bertambahnya penggunaan mesin.
2.    Efisiensi produksi batubara, besi dan baja.
3.    Pembangunan Jalur kereta Api, perkembangan alat transortasi dan komunikasi.
4.    Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan.
Perkembangan industri di Inggris sangat ditunjang oleh luasnya daerah-daerah koloni yang dikuasai Kerajaan Inggris saat itu, yang sekaligus menjadi daerah-daerah pemasaran yang sangat potensial.

C.       Perkembangan Ilmu dan Metode kerja, yang mencakup metode ilmiah, dan konsep-konsep yang spesifik seperti model pengambilan keputusan, ergonomi, Quality management, dll
Perkembangan Management Produksi dan Operasi ditandai oleh usaha manusia untuk meningkatkan hasil produksi dengan melakukan pembagian kerja (Division of Labor ). Konsepnya, pembagian kerja akan menimbulkan spealisasi, pekerjaan tunggal yang dilakukan berulang-ulang akan menimbulkan peningkatan efisiensi dan produktivitas, yang mulai diperkenalkan oleh Adam Smith, seiring dengan perkembangan industri itu sendiri, muncul konsep-konsep dalam industri manufacture yang lebih spesifik, seperti model-model pengambilan keputusan, Ergonomi, Quality Management, dll.

4.1    Fungsi
Fungsi produksi dan operasi berkaitan dengan pertanggungjawaban dalam pegolahan dan pengubahan masukan (input) menjadi keluaran atau output berupa barang atau jasa yang memberikan pendapatan bagi perusahaan. Ada empat (4) fungsi penting produksi :
·           Proses pengolahan,
·           Jasa-jasa penunjang
·           Perencanaan
·           Pengendalian atau pengawasan

Sistem Produksi dan Operasi  adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentrasnformasian masukan menjadi keluaran.

5.1    Peranan
Manajemen produksi dan operasi menawarkan kesempatan profesi, misalnya direktur operasi, direktur pabrik, manajer operasi, manajer pengawasan produk, manajer lapangan, asisten manajer dan lain sebagainya. Beberapa tugas yang harus dilakukan oleh manajer operasi adalah :
A.       Menentukan dan mengatur letak lahan pertanian dengan letak pabrik penanganan pasca panen.
B.       Menentukan dan mengatur letak gudang persediaan dan mesin yang effisien agar tidak menyita waktu dalam gerakan.
C.       Melakukan pemeliharaan peralatan di lahan pertanian dan pebrik agar menjamin keandalan dan kontinuitas operasi.
D.       Mengurangi bagian produk yang rusak atau memperbaiki proses produksi untuk menghasilkan produk yang berkualitas dengan biaya yang rendah.
E.        Menentukan input yang akan dibuat atau dibeli.
F.        Menentukan atau memperbaiki jadwal kegiatan usahatani atau kegiatan proses produksi pasca panen.
G.       Mengevaluasi biaya tenaga kerja jika ada penambahan tenaga kerja baik di lapangan maupun di kantor.
H.       Mengurangi jika memungkinkan menghapus pemborosan.
I.          Memperpendek waktu persiapan untuk mengurangi waktu proses.
J.          Dan lain-lain

6.1    Proses
Proses produksi yang berjalan dengan lancar dan baik merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh suatu perusahaan. Untuk mewujudkan proses produksi agar selalu berjalan dengan baik, maka dibutuhkan suatu manajemen yang bisa mengelola keseluruhan kegiatan produksi tersebut.
Proses Produksi dapat ditinjau dari 2 segi yaitu: Proses Operasi / Produksi adalah serangkaian metode dan teknologi yang digunakan dalam memproduksi barang atau jasa. Jenis produksi dapat diklasifikasikan menurut perbedaan dalam proses-proses operasinya. Barang-barang produk berdasarkan apakah proses operasinya mengkombinasikan sumber daya atau dipecah menjadi beberapa bagian komponen. Kita dapat menjabarkan jasa berdasarkan tingkat kontak dengan pelanggan yang dibutuhkan.
Proses Pabrikasi Barang : Proses Analitis vs Sintetis. Seluruh proses pabrikan dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat analitis atau sintetis dari proses transformasi.
·           Proses analitis: proses produksi yang menguraikan sumber-sumber daya menjadi komponen untuk menciptakan produk-produk jadi.

·           Produksi sintetis : proses produksi yang mengkombinasikan bahan-bahan mentah untuk memproduksi suatu barang jadi.

Proses jasa : Tingkat kontak dengan pelanggan. Satu cara mengklasifikasikan jasa adalah menanyakan apakah suatu jasa tertentu dapat diberikan tanpa pelanggan menjadi bagian dalam sistem produksi.
·           Proses kontak tinggi: Tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen menerima jasa sebagai bagian dari sistem. Misalnya jasa transportasi.

·           Proses kontak rendah: tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen tidak perlu menjadi bagian dari sistem dalam menerima jasa. Misalnya penyetoran  giro di bank, nasabah tidak mengikuti proses perbankannya.

Dapat pula ditinjau dalam segi:
A.  Kelangsungan hidup
-            Produksi terus-menerus (Continous Production)
       Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang.walaupun terjadi perubahan bentuk barang-barangtetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin. Proses ini menghasilkan produk yang standar (massal).

-            Produksi yang terputus-putus (Intermitten Production)
       Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus dil;akukan sesuai tuntutan produk yang akan dihasilakan.

B.  Teknik
1.         Proses Ekstraktif
Proses pengambilan langsung dari alam seperti kayu, perikanan, pertambangan.

2.         Proses Analitis
Proses memisahkan bahan-bahan seperti minyak mentahmenjadi minyak bersih.

3.         Proses Pengubahan
Proses perubahan bentuk seperti alat-alat rumah tangga.

4.         Proses Sintetis
Proses mencampur dengan unsur-unsur lain seperti bahan-bahan kimia.

7.1    Tantangan di Masa Depan
Manajemen operasi merupakan ilmu yang menarik untuk dipelajari karena dihadapkan pada kondisi yang selalu berubah. Dinamika ini terjadi karena berbagai tekanan dari globalisasi perdagangan dunia hingga transfer ide, produk dan uang dengan kecepatan tinggi. Situasi dan kondisi yang ada selamanya tidak selalu sama, demikian pula yang terjadi dalam dunia bisnis. Sehingga konsep manajemen operasional juga harus beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi.
Hal tersebut dikarenakan berbagai macam tekanan, diantaranya perdagangan dunia yang mengarah pada globalisasi sehingga berdampak pada pergeseran desain produk, mutu, proses, kapasitas,strategi lokasi maupun layout, pemberdayaan sumber daya manusia, integrasi kegiatan dalam dan di luar perusahaan, konsep persedian, penjadwalan maupun pemeliharaan dan alasan yang ketiga mengenai pemahaman dan pengertian yang benar tentang apa yang seharusnya dilakukan manajer operasional.
Maka proses manajemen operasional harus konsisten dengan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengawasan kegiatan operasional. Berkaitan dengan hal tersebut, maka akan diperkenalkan beberapa tantangan dinamis yang ditunjukkan dalam tabel berikut.

Daftar Tantangan Dinamis Dalam Manajemen Operasional
DAHULU
PENYEBAB
SEKARANG
Fokus local atau nasional
Biaya rendah, komunikasi global, transportasi lancar
Metode yang digunakan oleh manajer produksi beralih dengan melihat secara global
Jumlah pengiriman besar
Siklus produk singkat, perlunya modal untuk mengurangi persediaan
Manajer melakukan pengiriman JIT (Just in Time) guna memperkecil biaya produks
Pembelian dengan tawaran terendah
Penekanan mutu butuh pemasok yang terlibat peningkatan produksi
Manajer melakukan hubungan kemitraan rantai pasokan, perencanaan sumber daya perusahaan, e-commerc
Pengembangan produk lambat
Siklus hidup produk lebih pendek, penggunaan teknologi komputer untuk komunikasi maupun operasional
Manajer menerapkan pola tanggap teknologi sehingga terjadi pengembangan produk cepat, aliansi, desain kerjasama
Produk yang standarisasi
Pasar global yang berlimpah, proses produksi semakin fleksibel
Customization, masal dengan penekanan pada kualitas
Spesialisasi pekerjaan
Kondisi sosial budaya
Manajer produksi memberdayaan sumber daya manusia yang ada

Ada dua faktor penggerak utama yang merupakan tantangan manajemen operasi di masa kini. Yang pertama adalah internet. Dikenal luasnya internet pada sekitar tahun 1995, dan kenaikan pengguna yang signifkan di era 2000-an telah memunculkan variabel baru dalam manajemen operasi, yaitu internet sebagai saluran komunikasi dan kolaborasi yang mudah dan cepat antar perusahaan.
Di sisi lain, internet juga membuat customer semakin mudah mendapatkan informasi tentang produk yang diinginkannya, baik melalui pencarian informasi menggunakan search  engine (google, yahoo, dll), maupun referensi dari  social media (facebook, twitter, dll).
Sehingga, jika pada era 1980-an customer memilih produk berdasarkan kriteria kualitas dan harga yang kompetitif, maka era internet telah membentuk pelangan yang memiliki harapan dan keinginan yang spesifk.  Faktor penggerak kedua adalah globalisasi. Perjanjian perdagangan bebas seperti perdagangan bebas Amerika Utara (NAFTA), penyatuan eropa (European Union), atau perdagangan bebas ASEAN telah berpengaruh besar pada dunia bisnis.
Pasar dan operasi perusahaan telah menjadi global. Dampaknya adalah; perusahaan yang menyasar pasar global haruslah memiliki kemampuan manajemen operasi yang mumpuni. Misalnya adalah dalam memutuskan lokasi proses produksi,  make or buy fasilitas produksi, strategi  outsourcing dan aliansi bisnis.  Kedua faktor ini -internet dan globalisasi meningkatkan pentingnya peran manajemen operasi pada bisnis di masa kini. Persaingan global menyebabkan tuntutan keunggulan dalam banyak hal seperti kualitas, biaya, logistik, pengembangan produk dan lain-lain.
Internet juga turut mempercepat globalisasi bisnis, yang meningkatkan kompleksitas dan ketidakpastian bisnis. Internet telah mengubah cara perusahaan beroperasi, berfungsi, dalam memperoleh sumber daya, dan dalam memenuhi harapan customer. Hal ini mempengaruhi prinsip-prinsip tradisional dan teknik manajemen operasi, termasuk diantaranya strategi operasi, penjadwalan, persediaan, kontrol kualitas, dan manajemen sumber daya produksi.
Ada juga kecendrungan manajemen operasi yang mulai melibatkan fungsi-fungsi lain dalam perusahaan seperti informasi pemasaran, akuntansi, pembelian/logistik, dan sumber daya manusia. Trik-trik yang digunakan di era sebelumnya sudah tidak cukup lagi. Strategi operasi haruslah meluas hingga lintas fungsi operasi. Kompetisi bisnis pada masa kini menuntut upaya yang lebih terpadu antara riset, perencanaan produksi, logistik, hubungan pemasok dan pemasaran. Selain itu, peranan teknologi informasi dan komunikasi, seperti aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP) juga turut memperluas peranan manajemen operasi dalam lingkungan perusahaan.
Lingkungan  bisnis  di  masa  depan diperkirakan akan berubah dengan lebih cepat sehingga membutuhkan interaksi yang dekat dan cepat antara fungsi-fungsi perusahaan untuk lebih memahami pasar.

8.1    Contoh Kasus
BASECAMP TO BIGFAMS
General Company Description
1.        Konsep Bisnis
Basecamp to Bigfams hadir dengan konsep angkringan yang menyediakan soto sewu sebagai menu utama dan lumpia level sebagai menu ringannya. Sedangkan untuk minuman, kami menyediakan berbagai menu wedang dan es. Mengingat segmen pasar bisnis ini adalah masyarakat menengah ke bawah, maka sudah pasti harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau dengan catatan: kualitas dan pelayanan tetap kami nomorsatukan.
Basecamp to Bigfams didirikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal berkumpul, bercengkrama, dan makan pastinya. Bisnis ini rencananya akan dibuka di sekitar lingkungan kampus Pascasarjana UNDIP Semarang, yaitu di Jl. Pleburan Raya, Semarang. Rencana jangka menengahnya adalah melakukan ekspansi di sekitar kampus UNDIP, Semarang. Kami memilih lokasi tersebut berdasarkan pertimbangan yaitu lokasinya berada di pusat kota dan berdekatan dengan lingkungan pelajar/mahasiswa yang merupakan segmen pasar terbesar dalam bisnis ini. Basecamp to Bigfams buka dari jam 17.00 s/d 22.00 WIB.
Mula-mula saya akan membuka ruko seluas 5x7 m² , kemudian akan saya dekor dengan konsep angkringan yang cozy (santai), comfortable (nyaman), enjoyable (menyenangkan), dan clean (bersih) sehingga memberikan positive effect terhadap pengunjung yang datang maupun bagi perusahaan sendiri. Positive effect tersebut dapat berupa peningkatan intensitas pengunjung hingga peningkatan jumlah target penjualan setiap harinya.
Berikut adalah visi dan misi dari Basecamp to Bigfams demi menunjang kesuksesan bisnis kuliner ini.

VISI  :
Melestarikan budaya kuliner Indonesia mulai dari citarasa, kualitas, tata cara penyajian, hingga harganya yang sesuai dengan kantong masyarakat.

MISI :
a.         Menyediakan tempat makan yang cozy (santai), comfortable (nyaman), enjoyable (mengasyikan) , healthy (menyehatkan), and achievable with standard price for all people.
b.         Menyajikan makanan-makanan dan minuman-minuman yang bercitarasa asli Indonesia dan terjamin kualitasnya (halal dan enak).
c.         Memberikan pelayanan prima yang terbaik dari yang kami miliki kepada para pengunjung.
d.        Selalu memberikan inovasi dan kreasi dalam setiap penciptaan produk terbaik kami.

2.        Produk yang Ditawarkan
Basecamp to Bigfams menawarkan dua macam produk unggulan yaitu Soto Sewu dan Lumpia Level yang masing-masing mempunyai keunikan tersendiri baik dari soal rasa hingga cara penyajiannya. Berikut akan dibahas satu-persatu makanan dan minuman yang akan kami sediakan.
a.    Menu Makanan
Menu makanan ini terdiri dari makanan berat dan makanan ringan. Dimana sebagai makanan beratnya adalah Soto Sewu dan makanan ringannya adalah Lumpia Level. Soto Sewu sebenarnya memiliki komposisi yang sama dengan soto lainnya. Hanya yang berbeda adalah proses penyajiannya. Dimana soto sewu ini disajikan hangat dalam mangkok yang berukuran atau porsi kecil. Sehingga biasanya orang-orang akan memesan lebih dari satu mangkok untuk menu ini.
Sedangkan Lumpia Level dibuat dengan isian atau bahan serta rasa yang berbeda dari yang biasanya dikenal oleh masyarakat Semarang khususnya. Ukurannya pun berbeda dengan yang lainnya, dimana akan saya buat dengan ukuran kecil. Lumpia Level mempunyai 4 macam jenis isian, yaitu :
1.         LuTeBak alias Lumpia isi Telor Bakso
2.         LuMur alias Lumpia isi Jamur
3.         LuLurSis alias Lumpia isi Telur Sosis
4.         LuAyam alias Lumpia isi Ayam

Kemudian, dinamakan Lumpia Level pula karena lumpia ini menawarkan penyajian ditemani dengan rasa dan saus yang berbeda-beda dari level 1 sampai 5. Berikut penjelasan level-levelnya :
1.         Level 1 = Original taste
2.         Level 2 = Lumpia dengan saus sambal mayonase
3.         Level 3 = Lumpia dengan saus Blackpepper
4.         Level 4 = Lumpia rasa pedas
5.         Level 5 = Lumpia rasa extra pedas.

Untuk produk Lumpia Level ini saya mempunyai motto tersendiri yaitu :
mini . crispy . spicy . yummy .

b.    Menu Minuman
Menu minuman terdiri dari aneka Wedang dan Es. Wedang adalah aneka minuman hangat sampai panas seperti teh, jeruk, STMJ (Susu, Telur, Madu, Jahe),  dan kopi nyosss!. Sedangkan untuk Es adalah aneka minuman dingin seperti es teh, es jeruk, Capuccino.

3.        Harga Jual Produk
Sesuai dengan konsep angkringan dan target pemasaran perusahaan, maka kami juga menawarkan harga yang sudah pasti terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah. Berikut daftar harga dari produk-produk kami :
Soto Sewu                                    Rp. 1000,-

Lumpia sepiring isi 5 biji untuk semua jenis saus :               
Lutebak                              Rp. 12.000,-
Lumur                                 Rp. 10.000,-
Lulursis                               Rp. 12.000,-
Luayam                               Rp. 15.000,-

Wedang    :
Teh (manis dan tawar)                    Rp. 1000,-
Jeruk                                               Rp. 1500,-
STMJ                                              Rp. 5000,-
Kopi nyosss!                                   Rp. 3500,-
Hot cappucino                                Rp. 3000,-

Es             :
Teh (manis dan tawar)                    Rp. 1500,-
Jeruk                                               Rp. 2000,-
Capuccino                                       Rp. 4000,-

Basecamp to Bigfams juga akan terus melakukan inovasi dan kreasi untuk terus mengembangkan bisnis kuliner ini.

4.        Pemasaran / Marketing Plan
4.1     Gambaran Pasar.
Strategi pemasaran sebagai permulaan bisnis ini dengan memperkenalkan merek, mengundang konsumen, meningkatkan pembelian dengan berbagai promosi. Area pemasaran utama adalah di sekitar lokasi kampus UNDIP Peleburan Semarang yang terdapat banyak mahasiswa berlalu lalang. Promosi merupakan bagian dari proses pemasaran. Promosi sangat mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan suatu usaha. Kami melakukan promosi produk kami melalui sejumlah media baik elektronik, cetak, iklan di radio maupun promosi langsung dari mulut ke mulut. Promosi melalui media elektronik dilakukan dengan membuka semacam on-line shop di berbagai jaringan sosial yang kini marak di dunia maya, serta melalui blog dan jejaring sosial facebook dan twitter.
Promosi melalui media cetak kami lakukan dengan membuat dan kemudian menyebarkan pamflet atau leaflet, serta mengiklankan produk kami di media massa. Promosi dari mulut ke mulut (mouth to mouth) kami lakukan dengan mendatangi langsung kelompok-kelompok mahasiswa seperti di kampus, dan perusahaan.

4.2. Target Pasar
Pasar sasaran dari Basecamp to Bigfams ini adalah para mahasiswa, pelajar yang ada di lokasi setempat, dan penduduk setempat baik anak-anak, remaja ataupun dewasa. Karena produk yang ditawarkan memang cocok untuk berbagai kalangan, namun lebih di setting khusus untuk diminati oleh mahasiswa. Lokasinya pun memang bertempat di sekitar kampus yang notabene populasi tempat tinggal (kost dan kontrakan) mahasiswa.

4.3. Pesaing dan Kondisi Persaingan
Persaingan berkaitan dengan produk belum ada di sekitar kampus yang menawarkan produk / menu makanan seperti yang telah diuraikan diatas. Persaingan dalam hal pelayanan dan fasilitas memang ada, beberapa warung makan yang berbentuk tempat seperti angkringan dengan lesehan dan bisa dijadikan tempat kumpul. Hanya saja belum ada yang memberikan ruang bebas untuk berkumpul, dalam kata lain hanya bisa berkumpul selama durasi makan dan jika lebih lama, akan ada rasa rikuh dan tidak enak kepada pemilik warung. Hal tersebut disebabkan pemilik warung semuanya bukan dari kalangan mahasiswa, tetapi ibu-ibu rumah tangga.
Basecamp to Bigfams juga menawarkan fasilitas free hot spot area yang belum ada di tempat makan lain di sekitar kampus. Kemudian dalam segi harga, saya harus bersaing dengan pemilik tempat makan nasi rames yang harganya sama dengan makanan ringan dan beberapa jenis minuman dari produk saya. Selain itu, makanan ringan masih bisa dibeli oleh mahasiswa dari swalayan kampus yang sama-sama menawarkan harga mahasiswa.
Walaupun demikian, hal tersebut justru memberikan motivasi bagi saya untuk melakukan inovasi dan kreasi ketika merasakan persaingan tersebut dalam praktek bisnis ini nantinya. Tentunya dengan menonjolkan kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh pesaing saya, dan berbagai potensi yang masih terpendam yang dapat saya bangun nantinya.

5.      Operation Plan

5.1     Kapasitas Produk

Basecamp to Bigfams menjual makanan (berat dan ringan) dan minuman.  Makanan dan minuman disajikan dengan tata cara penyajian yang menarik. Tata cara penyajian diperhatikan mulai dari tempat makan seperti piring, gelas, sendok, garpu, kardus tempat makanan yang dibawa pulang, tray, pernak pernik penghias makanan. Hal ini semuanya berguna untuk mendukung penyajian makanan dan minuman agar menarik untuk dimakan seperti susunan makanan/minuman yang dibentuk se kreatif mungkin. Namun juga dengan tidak melupakan rasa dan kualitas makanan dan minuman yang disediakan.

5.2     Teknologi dan Proses Produksi

-          Teknologi

Teknologi yang digunakan cukup sederhana yaitu hanya berupa peralatan memasak biasa.

-           Proses Produksi

Gambar 1 Proses Produksi
Aktivitas yang dilakukan meliputi proses mencari bahan-bahan produksi (bahan makanan dan minuman lainnya), proses memasak, dan proses penyajian. Karena kebanyakan bahan-bahan produksi merupakan sembako, maka pencarian bahan-bahan produksi dengan mengandalkan beberapa supplier dari pasar Johar atau Karangayu.  Proses memasak makanan dilakukan dengan dua cara yaitu makanan dimasak terlebih dahulu dan makanan baru dimasak saat dipesan. Terakhir, proses penyajian adalah menyajikan hasil masakan berupa makanan atau minuman dengan hiasan/kreasi kepada pelanggan.

5.3    Peralatan dan Bahan Baku

Peralatan Utama yang digunakan, yaitu :
a.     1 unit kompor gas                  
b.    1 unit lemari pendingin           Assets
c.     1 unit microwave
d.    50 set peralatan makan terdiri dari piring, gelas, sendok, dan garpu
e.     50 gelas minuman panjang
f.     10 meja kecil (karena model lesehan jadi tidak menggunakan kursi)

Kontinuitas suplai dijaga dengan menjalin kerja sama dengan pedagang-pedagang sayuran, daging (ayam terutama) dan buah. Dengan adanya kerja sama diharapkan pedagang dapat dengan rutin mensuplai bahan utama seperti beras, sayur, telur, daging, dsb kepada “Basecamp to Bigfams”. Perjanjian kerja sama didukung dengan adanya kontrak secara tertulis dan membina hubungan yang saling menguntungkan. Pedagang mensuplai kami dengan bahan-bahan berkualitas secara berkelanjutan dan  kami akan memesan bahan baku utama hanya melalui pedagang-pedagang yang menjalin kerja sama. Jika pedagang-pedagang tersebut berhalangan dalam penyediaan bahan baku, maka  “Basecamp to Bigfams” berhak untuk membeli dari sumber lain.

5.4    Organisasi dan Manajemen

Usaha “Basecamp to Bigfams” dimiliki oleh satu orang sebagai pemilik usaha (owner) yang melakukan dan memantau proses mencari bahan-bahan produksi makanan dan minuman lainnya, proses memasak, dan proses penyajian serta  mengatur manajemen. Pemilik usaha dibantu oleh satu karyawan pada proses memasak, pencarian bahan-bahan produksi dan proses penyajian, satu karyawan sebagai pelayan yang tentu saja bertugas melayani pelanggan. Manajemen diatur oleh pemilik usaha mulai dari modal, biaya belanja bahan makanan dan minuman, gaji karyawan, pengaturan menu dan lainnya. Bentuk badan usaha merupakan badan usaha milik pribadi dengan modal milik pribadi.
Untuk menjalankan perusahaan ini, maka “Basecamp to Bigfams” akan mencari 2 orang staff.

6.      Financial Performance

6.1    Permodalan

Struktur Permodalan merupakan modal sendiri, dimiliki oleh Annisa Herdiyana sebesar Rp 20.000.000,- Sehingga dapat memenuhi pengeluaran yang dibutuhkan terdiri dari sewa tempat per 2 tahun, bahan baku selama 26  hari kerja (satu bulan), peralatan, promosi, gaji 2 orang karyawan.


Rician pengeluaran modal awal dalam rangka memulai bisnis ini kedai “Basecamp to Bigfams” adalah memerlukan hal-hal berikut:
1.        Sewa tempat size 5x7 m²  + meja untuk 2 tahun             Rp. 5.000.000,-
2.        Dan lain-lain (gas elpiji, biaya listik & air)                       Rp.    398.500,-
3.        Pengeluaran SELAMA 26 hari                                        Rp. 13.238.500,-
4.        Gaji karyawan 2 orang @1.000.000/bln                          Rp.2.000.000,-

Jadi, total biaya untuk memulai bisnis ini adalah Rp. 19.885.000,-

Analisis studi kasus:
Dalam menjalankan seluruh kegiatan operasional perusahaan, ada hal-hal yang harus diperhatikan untuk meningkatkan efisiensi produksi:
1.      Menetapkan tujuan yang jelas berkaitan dengan pertanyaan mengapa perusahaan harus terus berproduksi? Tujuan ini ditetapkan melalui proses perencanan yang matang;
2.      Mengumpulkan atau mencari informasi mengenai indikator-indikator tujuan;
3.      Mengumpulkan alat-alat yang mampu menunjang proses produksi;
4.      Mengadakan beberapa alternatif yang bisa dipilih nantinya, ketika perusahaan menghadapi suatu permasalahan;
5.      Pelaksanaan alternatif pilihan diikuti dengan metode yang disesuaikan berdasarkan 4 langkah diatas.










BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Manajemen Operasi dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau aktifitas yang menciptakan nilai produk baik berupa barang maupun jasa melalui proses transformasi input menjadi output. Berikut merupakan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan barang dan atau jasa dengan menjalankan fungsi-fungsi manajemen yang ada:

1.      Perencanaan produksi, meliputi:
1.1  Sumber daya yang digunakan dalam produksi, yaitu:
1.      SDA (bahan baku)
2.      SDM (karyawan)
3.      Sumber daya lain (Peralatan dan Perlengkapan)
4.      Modal

2.1  Memilih lokasi:
a)                   Letak bahan mentah
b)                  Letak Pasar
c)                   Pengangkutan (Transportasi)
d)                  Suplai  TenagaKerja
e)                   Terdapatnya Tenaga Pembangkit listrik

2.      Pengorganisasian, meliputi:
a)    Layout atau tata letak merupakan satu keputusan yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang.
b)   Fasilitas  produksi yang baik dan teratur membuat para karyawan dapat bekerja dengan tenang, sementara aliran produksi dari mulai bahan mentah sampai barang jadi dapat berlangsung dengan lancar dan teratur.

3.      Pengarahan, dengan melakukan metode peningkatan efisiensi produksi, yaitu:
a)      Teknologi
b)      Skala ekonomi
c)      Restrukturiosasi

4.      Pengendalian produksi :
·                     Planning
·                     Routing
·                     Scheduling
·                     Dispatching
·                     Follow Up





























DAFTAR PUSTAKA

No comments:

Post a Comment