KATA
PENGANTAR
Puji dan
Syukur kita panjatkan senantiasa kepada Allah SWT, karena atas berkat Rahmat
serta hidayah-Nyalah paper ini dapat diselesaikan dengan lancar tanpa suatu
halangan yang berarti. Paper ini di susun untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu
Manajemen, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro
Semarang.
Melalui
paper yang berjudul “KEPEMIMPINAN” ini diharapkan dapat menambah ilham/wawasan
bagi pembaca untuk lebih mengetahui lagi hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan
kepemimpinan di lingkungan kita.
Kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari paper ini, baik dari materi maupun
teknik penyajiannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
kami harapkan.
Semarang, 20 September 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar........................................................................................................ i
Daftar
Isi................................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................... 2
1.3. Tujuan dan
Manfaat................................................................................... 2
1.4. Metode Penelitian....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
2.1. Apakah Definisi dan Fungsi dari Kepemimpinan..................................... 3
2.2. Menjelaskan Teori-teori Kepemimpinan.................................................... 4
2.3. Apa saja Sifat, Gaya, dan Tipe-tipe seorang Pemimpin............................ 5
2.4.
Analisis Kepemimpinan............................................................................. 6
BAB
III PENUTUP................................................................................................ 10
A.
Kesimpulan.................................................................................................. 10
B.
Saran............................................................................................................ 11
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Latar
belakang penulisan paper ini adalah untuk melakukan studi kepemimpinan dari
seorang manager perusahaan yang dinilai memiliki kepemimpinan yang pantas untuk
dipelajari dan diteladani. Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar
artinya untuk mengkaji sejauh mana kepemimpinan dalam suatu organisasi telah
dapat dilaksanakan secara efektif serta menunjang kepada produktifitas
organisasi secara keseluruhan.
Ordway Tead memberikan perumusan sebagai berikut, “Leadership is the activity influencing people to cooperate toward some
goal which they come to find desirable.”. Yang artinya kepemimpinan adalah
suatu kegiatan mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama guna mencapai tujuan
tertentu yang diinginkan.
Hal tersebut berarti bahwa ketika seseorang menemukan visi dan misi
hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk
bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai
memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong
perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi
pemimpin sejati.
Penulis akan membahas bagaimana
konsep dan kepemimpinan serta masalah-masalah dalam organisasinya. Untuk
selanjutnya dianalisis dengan teori-tori kepemimpinan. Masalah kepemimpinan
mengundang berbagai pihak untuk mempelajari dan mengembangkannya, karena
kepemimpinan menduduki tempat yang sangat penting, bahkan sangat menentukan
dalam organisasi modern. Melihat pentingnya peran kepemimpinan dalam kebutuhan
organisasi, maka penulis tertarik untuk membahas figur pemimpin dalam diri Sri Ansetyo sebagai obyek pada paper ini.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat di peroleh rumusan masalah
sebagai berikut :
1.
Apakah Definisi dan Fungsi dari Kepemimpinan
2.
Menjelaskan Teori-teori Kepemimpinan
3.
Apa saja Sifat, Gaya, dan Tipe-tipe seorang Pemimpin
4.
Analisis Kepemimpinan
1.3. Tujuan dan Manfaat
Berdasarkan
latar belakang yang dikemukakan, menjadi penting untuk mengetahui tetang
kepemimpinan, praktek kepemimpinan, dan pengembangan keahlian. Paper ini
diharapkan mampu memberikan pelajaran kepemimpinan bagi pembaca dalam aspek
manajemen. Sehingga dari tujuan tersebut pembaca mampu mengimplementasikan
kedalam perilaku dalam organisasi khususnya pada perusahaan ataupun manajemen.
Beberapa
manfaat yang dapat diperoleh dari paper ini antara lain :
•
Memahami definisi dari kepemimpinan.
•
Mengenal dan memahami berbagai pendekatan (teori) dalam
kepemimpinan.
•
Mengenal dan mengevaluasi kepemimpinan
1.4. Metode Penelitian
Dalam melaksanakan studi kasus kepemimpinan ini penulis
menggunakan Metode Literatur untuk
memperoleh referensi yang dibutuhkan dalam proses pengerjaan dan metode untuk menyelesaikan
tugas. Pada tahap ini penulis mengumpulkan data dengan wawancara langsung
terhadap tokoh kunci, lalu kita kaji dan kaitkan dengan teori atau konsep
kepemimpinan yang telah kita pelajari.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi dan Fungsi Kepemimpinan
Menurut sejarah, masa
“kepemimpinan” muncul pada abad 18. Ada beberapa pengertian kepemimpinan,
antara lain:
1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46)
4. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
5. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).
1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46)
4. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
5. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).
Jadi dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan merupakan
kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempegaruhi orang lain agar bekerja
sama mencapai tujuan dan sasaran, sehingga dapat tercapai hasil yang optimal.
Di
dalam kepemimpinan, agar suatu organisasi dapat berjalan secara efektif, maka
seseorang pemimpin harus melaksanakan setidaknya dua fungsi utama : (1)
fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas ("task-related") atau pemecahan masalah, dan (2)
fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok ("group-maintenance")
atau sosial. Dimana fungsi pertama menyangkut pemberian saran
penyelesaian, informasi dan pendapat. Sedangkan fungsi kedua mencakup segala
sesuatu yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar-persetujuan dengan
kelompok lain, penengahan perbedaan pendapat, dan sebagainya.
2.2. Teori-teori Kepemimpinan
Teori kepemimpinan membicarakan bagaimana seseorang
menjadi pemimpin atau bagaimana timbulnya seorang pemimpin. Berikut beberapa
teori-teori kepemimpinan :
a)
Teori Kelebihan, beranggapan bahwa seseorang akan menjadi pemimpin jika ia
memiliki kelebihan dari para pengikutnya. Kelebihan tersebut meliputi :
·
Kelebihan Ratio, ialah kelebihan dalam menggunakan pikiran, pengetahuan
tentang hakikat tujuan organisasi dan pengetahuan tentang cara-cara
menggerakkan organisasi, serta dalam pengambilan keputusan yang cepat dan
tepat.
·
Kelebihan Rohaniah, berarti seorang pemimpin harus mampu menunjukkan
keluhuran budi pekertinya kepada para bawahan.
·
Kelebihan Badaniah, berarti seorang pemimpin hendaknya memiliki kesehatan
jasmani yang lebih dari para pengikutnya sehingga memungkinkannya untuk
bergerak lebih cepat.
b)
Teori Sifat, menyatakan bahwa seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat
yang lebih dari para pengikutnya. Sifat tersebut misalnya yaitu adil, suka
melindungi, penuh percaya diri, penuh inisiatif, penuh daya tarik, energik,
persuasif, komenurutmunikatif, dan kreatif.
c)
Teori Keturunan/teori genetis, menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi
pemimpin adalah karena keturunan atau warisan.
d)
Teori Kharismatis, menyatakan bahwa seseorang menjadi pemimpin karena orang
tersebut memiliki kharisma (pengaruh) yang sangat besar.
e)
Teorik Bakat/teori ekologis, berpendapat bahwa pemimpin lahir karena adanya
bakat yang ia miliki.
f)
Teori Sosial, beranggapan bahwa pada dasarnya setiap orang dapat menjadi
pemimpin. Asalkan ia memiliki bakat dan ada kesempatan, maka ia dapat di didik
menjadi seorang pemimpin.
2.3. Sifat, Gaya, dan Tipe-tipe Seorang Pemimpin
Menurut Sukarna, sifat-sifat yang harus
dimiliki oleh seorang pemimpin adalah sebagai berikut :
a.
Adil
b.
Jujur
c.
Benar
d.
Ikhlas
e.
Tegas
f.
Pemurah
g.
Alim
h.
Merendah
i.
Ramah
Para peneliti telah mengidentifikasi dua gaya kepemimpinan : gaya dengan
orientasi tugas (task-oriented) dan gaya dengan orientasi karyawan
(employed-oriented). Manajer dengan gaya
orientasi tugas lebih memperhatikan pelaksanaan pekerjaan daripada pengembangan
dan pertumbuhan karyawan. Sedangkan manajer dengan gaya orientasi karyawan
mencoba untuk mendorong/memotivasi para anggota kelompoknya untuk melaksanakan
tugas-tugas dan memberikan kesempatan bawahan untuk berpartisipasi dalam
pembuatan keputusan, menciptakan suasana persahabatan, hubungan saling
mempercayai dan menghormati sesama.
Secara umum, tipe kepemimpinan itu dapat
dibagi menjadi:
1.
Tipe Otokratik, semua ilmuan yang berusaha memahami segi
kepemimpinan otokratik mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik
dipandang sebagai karakteristik yang negatif. Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik
adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan
menujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”.
2.
Tipe Paternalistik, tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat
di lingkungan
masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat
agraris. Salah satu ciri utama masyarakat tradisional ialah rasa hormat yang
tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau
seseorang yang dituakan.
3.
Tipe Kharismatik, seorang pemimpin yang kharismatik adalah
seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut
tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
4.
Tipe Laissez Faire, pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya
organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota
organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang
menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa
yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu
sering intervensi.
5.
Tipe Demokratik, Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya
selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi.
Artinya, tipe pemimpin demokratik tahu peran dan fungsi dari masing-masing
bagian atau komponen dalam organisasinya.
2.4. Analisa Kepemimpinan
Kepemimpinan dapat
dipergunakan oleh setiap orang dalam segala tingkatan di dalam organisasi. Hal
ini berarti setiap pimpinan unit dalam organisasi mulai dari pimpinan tertinggi
(puncak) sampai dengan pimpinan unit terendah diharapkan mempunyai kemampuan
untuk mempengaruhi bawahannya.
Untuk menganalisa mengenai
kepemimpinan lebih jauh lagi, maka penulis ingin mengungkapkan hasil studi
kasus dari seorang narasumber yang telah lama bergelut di dunia kepemimpinan.
Beliau adalah Sri Ansetya, seorang manager dari perusahaan kuliner di Ngaliyan,
Semarang. Beliau berasal dari keluarga yang sangat sederhana dan tinggal di
kota purwokerto. Sejak kecil orangtua beliau telah mendidiknya untuk tidak
bergantung kepada orang lain atau lebih tepatnya mandiri. Ketika usia beliau
menginjak 18 tahun, beliau kemudian memberanikan diri untuk mendaftar menjadi
tentara. Namun karena masalah biaya yang tidak memadai. Pada akhirnya cita-cita
beliau pun pupus di tengah jalan. Kegagalan yang pahit itu tak lantas
membuatnya patah semangat. Beliau selalu yakin bahwa di balik cobaan pasti ada
hikmah yang diberikan oleh Tuhan. Dan disetiap keinginan pasti selalu ada
jalan. Begitu juga dengan keinginannya untuk menjadi orang yang dapat berguna
bagi keluarga. Beliau mulai bangkit, dan mencoba peruntunggannya di dunia
bisnis. Sampai pada akhirnya, beliau bertemu dengan seseorang investor yang
mengaku kagum melihat kerja kerasnya. Sebenarnya, tak pernah terbayang
sebelumnya di benak beliau untuk menjadi seorang manajer di sebuah
perusahaan. Mengingat kala itu dia belum
pernah mendapatkan pengajaran apapun mengenai kepemimpinan. Akan tetapi, dengan
adanya kepercayaan dari seseorang tersebut, beliau semakin yakin dan
termotivasi untuk terus belajar menjadi seorang manajer yang baik bagi
perusahaan yang dikelolanya saat ini.
Beliau mendefinisikan kepemimpinan
sebagai sikap dimana seseorang pemimpin mampu me-manage/mengelola sumber daya
manusia dan aset-aset perusahaan. Pengelolaan
Sumber Daya Manusia yang dimaksud disini yaitu dengan mendidik,
mengajarkan, membimbing, serta memberikan rewards
(diperuntukkan bagi karyawan yang mempunyai prestasi dalam
produktivitasnya) dan punishment (diperuntukkan
bagi karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan perusahaan).
Di dalam memimpin perusahaannya,
beliau mempunyai visi dan misi. Visi nya yaitu “Menjadikan Umat Makmur Berkelimpahan”. Yang disebut umat dalam
kalimat tersebut yaitu para karyawan, para pelanggan (customer), dan tak terkecuali orang-orang perusahaan. Sedangkan
misi nya yaitu dengan mendirikan dan memperbanyak bisnis usaha yang syariat
sehingga dapat memberikan kesejahteraan bagi umat masyarakat. Seorang pemimpin
harus mampu membawa visi dan misi perusahaan, menyampaikannya ke level bisnis
dan team hingga unit bawah, sehingga dapat dicapai hasil yang optimal (profit).
Dalam menjalankan peraturan beliau bersifat
fleksibel dan dinamis. Namun terkadang beliau juga dapat bersikap otoriter
kepada karyawannya jika mereka melanggar peraturan yang telah dibuat oleh
perusahaan. Beliau adalah sosok pribadi yang humble, dan selalu ingin membagi
ilmu yang dimilikinya kepada para bawahannya.
Menurut pendapat beliau, setidaknya ada beberapa syarat
yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang baik, yaitu sebagai berikut :
a.
Seorang pemimpin harus mampu
berkomunikasi dengan bawahannya
b.
Pemimpin harus berjiwa besar dan
selalu berpikiran positif (possitive
thinking) dalam menyikapi berbagai macam persoalan
c.
Pemimpin harus berwawasan luas
d.
Pemimpin harus mampu membawa citra
dan aturan yang sudah ada dalam perusahaan
e.
Pemimpin harus dapat memberikan
contoh, solusi dan motivasi yang baik untuk bawahannya
f.
Pemimpin harus mempunyai karakter
yang jelas dan berpendirian yang teguh
g.
Pemimpin harus mampu untuk belajar
dari pengalaman “terburuk” orang lain.
Di kehidupan organisasi seperti perusahaan ini,
seringkali ditemui beberapa persoalan seperti timbulnya konflik sebagai proses
interaksi yang ada di lingkungan perusahaan. Jika tidak segera ditangani,
sekecil apapun konflik tersebut kemungkinan adanya dapat mempengaruhi
efektivitas dan produktivitas perusahaan. Berdasarkan jenisnya, pak Aan membagi
konflik menjadi 2 yaitu :
1.
Konflik Internal, untuk menyelesaikan
konflik ini beliau lebih menyerahkan semuanya pada peraturan perusahaan yang
ada.
2.
Konflik Eksternal, untuk
menyelesaikan konflik ini beliau cukup memberikan nasehat, option, dan solusi. Dimana biasanya beliau akan memberikan waktu
kepada kedua belah pihak yang bermasalah untuk bermusyawarah.
Namun pada dasarnya, beliau selalu
menerapkan sistem musyawarah dalam menghadapi
setiap persoalan
yang ada di lingkungan perusahaan. Dimana sebelumnya beliau akan menerima
keluhan atau usulan dari bawahannya, untuk kemudian menyaringnya, dan
mendiskusikan masalah tersebut bersama-sama untuk ditemukan solusi terbaiknya.
Sedangkan ntuk meningkatkan
produktivitas para bawahannya dalam bekerja, beliau
telah menerapkan
beberapa cara/kiat seperti berikut :
1.
Sebelum beraktivitas, beliau
mengumpulkan para bawahannya untuk breeving selama beberapa menit. Hal tersebut
bertujuan untuk meninjau persiapan dan kesiapan dalam bekerja nantinya
2.
Menganjurkan kepada setiap bawahannya
untuk tidak lupa beribadah. Karena sesungguhnya dengan mengingat ibadah kita
juga mengingat kepada Tuhan yang telah memberikan rezeki-Nya untuk manusia
3.
Selalu memberikan motivasi kepada
bawahannya
4.
Seminggu sekali beliau akan memberikan
evaluasi terhadap hasil kerja para bawahanny
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam menjalankan tugasnya sebagai
pemimpin pada perusahaan yang dipimpinnya,
tipe kepemimpinan yang dimiliki pak Aan yaiutu tipe otokratik, dan
demokratik. Dapat dikatakan otokratik karena pada situasi dan kondisi tertentu
beliau dapat bersikap otoriter/egois dan tidak dapat berkompromi dalam
menerapkan peraturan perusahaan. Dikatakan demokratik yaitu melalui kebijakan
beliau dalam memberi rewards
(penghargaan) kepada bawahannya yang berprestasi, dimana beliau memberikan
kebebasan kepada setiap bawahannya untuk berkreasi sehingga dapat meningkatkan
produktivitas perusahaan.
Ditinjau dari teori kepemimpinan, beliau
merupakan pemimpin yang termasuk dalam teori sosial. Dimana teori sosial
beranggapan bahwa pada dasarnya setiap orang dapat menjadi pemimpin. Setiap
orang yang memiliki bakat untuk menjadi pemmpin asal dia diberi kesempatan. Dan
dengan adanya tekad untuk belajar serta didikan pelatihan kepemimpinan, maka
semakin besar potensi orang tersebut untuk menjadi pemimpin.
Berdasarkan analisis diatas maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa Kepemimpinan adalah
kegiatan mempengaruhi perilaku orang-orang lain agar mau bekerjasama untuk
mencapai tujuan tertentu. Definisi itu mengandung dua pengertian pokok yang
sangat penting tentang kepemimpinan, yaitu Mempengaruhi perilaku orang lain.
Kepemimpinan dalam organisasi diarahkan untuk mempengaruhi orang-orang yang
dipimpinnya, agar mau berbuat seperti yang diharapkan ataupun diarahkan oleh
orang yang memimpinnya.
B.
Saran
Karakteristik
seorang pemimpin didasarkan pada prinsip-prinsip belajar seumur hidup,
berorientasi pada pelayanan dan membawa energi positif. Maka untuk menjadi
seorang pemimpin haruslah mempunyai pengetahuan dan jiwa pemimpin. Pemimpin Manajemen tidak berusaha memusatkan kepemimpinan pada
dirinya, tetapi akan menyebarkan kepemimpinan itu pada orang-orang lain, dan
hanya me-nyisakan pada dirinya yang memang harus dipegang oleh seorang
pimpinan. Kepemimpinan yang dimaksudkan adalah pengambilan keputusan dan
pengaruh pada orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Andi.2005.Dasar-dasar Ilmu Organisasi.Jakarta: Budi Luhur.
Thoha, Miftah.1986.Kepemimpinan dalam Manajemen.Jakarta: Rajawali.
Handoko, Hani T.1986.Manajemen.Yogyakarta: BPFE.
Amirulloh dan Budiyono, Haris.2004.Pengantar Manajemen.Yogyakarta: Graha
Ilmu.
No comments:
Post a Comment