Friday, March 17, 2017

KEPEMIMPINAN


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan senantiasa kepada Allah SWT, karena atas berkat Rahmat serta hidayah-Nyalah paper ini dapat diselesaikan dengan lancar tanpa suatu halangan yang berarti. Paper ini di susun untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu Manajemen, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro Semarang.
Melalui paper yang berjudul “KEPEMIMPINAN” ini diharapkan dapat menambah ilham/wawasan bagi pembaca untuk lebih mengetahui lagi hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan kepemimpinan di lingkungan kita.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari paper ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.

Semarang, 20 September 2013
Penulis







DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................ i
Daftar Isi................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................... 2
1.3. Tujuan dan Manfaat................................................................................... 2
1.4. Metode Penelitian....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
2.1. Apakah Definisi dan Fungsi dari Kepemimpinan..................................... 3
2.2. Menjelaskan Teori-teori Kepemimpinan.................................................... 4
2.3. Apa saja Sifat, Gaya, dan Tipe-tipe seorang Pemimpin............................ 5
                   2.4. Analisis Kepemimpinan............................................................................. 6
            BAB III PENUTUP................................................................................................ 10
                   A. Kesimpulan.................................................................................................. 10
                   B. Saran............................................................................................................ 11
            DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 12



BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Latar belakang penulisan paper ini adalah untuk melakukan studi kepemimpinan dari seorang manager perusahaan yang dinilai memiliki kepemimpinan yang pantas untuk dipelajari dan diteladani. Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji sejauh mana kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara efektif serta menunjang kepada produktifitas organisasi secara keseluruhan.
Ordway Tead memberikan perumusan sebagai berikut, “Leadership is the activity influencing people to cooperate toward some goal which they come to find desirable.”. Yang artinya kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama guna mencapai tujuan tertentu yang diinginkan.
Hal tersebut berarti bahwa ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati.
            Penulis akan membahas bagaimana konsep dan kepemimpinan serta masalah-masalah dalam organisasinya. Untuk selanjutnya dianalisis dengan teori-tori kepemimpinan. Masalah kepemimpinan mengundang berbagai pihak untuk mempelajari dan mengembangkannya, karena kepemimpinan menduduki tempat yang sangat penting, bahkan sangat menentukan dalam organisasi modern. Melihat pentingnya peran kepemimpinan dalam kebutuhan organisasi, maka penulis tertarik untuk membahas figur pemimpin dalam diri Sri Ansetyo sebagai obyek pada paper ini.


1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat di peroleh rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apakah Definisi dan Fungsi dari Kepemimpinan
2.      Menjelaskan Teori-teori Kepemimpinan
3.      Apa saja Sifat, Gaya, dan Tipe-tipe seorang Pemimpin
4.      Analisis Kepemimpinan
1.3. Tujuan dan Manfaat
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, menjadi penting untuk mengetahui tetang kepemimpinan, praktek kepemimpinan, dan pengembangan keahlian. Paper ini diharapkan mampu memberikan pelajaran kepemimpinan bagi pembaca dalam aspek manajemen. Sehingga dari tujuan tersebut pembaca mampu mengimplementasikan kedalam perilaku dalam organisasi khususnya pada perusahaan ataupun manajemen.
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari paper ini antara lain :                                      
   Memahami definisi dari kepemimpinan.
   Mengenal dan memahami berbagai pendekatan (teori) dalam kepemimpinan.
    Mengenal dan mengevaluasi kepemimpinan

1.4. Metode Penelitian
Dalam melaksanakan studi kasus kepemimpinan ini penulis menggunakan Metode Literatur  untuk memperoleh referensi yang dibutuhkan dalam proses  pengerjaan dan metode untuk menyelesaikan tugas. Pada tahap ini penulis mengumpulkan data dengan wawancara langsung terhadap tokoh kunci, lalu kita kaji dan kaitkan dengan teori atau konsep kepemimpinan yang telah kita pelajari.  




BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi dan Fungsi Kepemimpinan
Menurut sejarah, masa “kepemimpinan” muncul pada abad 18. Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:

1.    Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
2.    Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
3.    Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46)
4.    Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya. 
5.    Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).
            Jadi dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempegaruhi orang lain agar bekerja sama mencapai tujuan dan sasaran, sehingga dapat tercapai hasil yang optimal.
            Di dalam kepemimpinan, agar suatu organisasi dapat berjalan secara efektif, maka seseorang pemimpin harus melaksanakan setidaknya dua fungsi utama : (1) fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas ("task-related") atau pemecahan masalah, dan (2) fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok ("group-maintenance") atau sosial. Dimana fungsi pertama menyangkut pemberian saran penyelesaian, informasi dan pendapat. Sedangkan fungsi kedua mencakup segala sesuatu yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar-persetujuan dengan kelompok lain, penengahan perbedaan pendapat, dan sebagainya.
2.2. Teori-teori Kepemimpinan
            Teori kepemimpinan membicarakan bagaimana seseorang menjadi pemimpin atau bagaimana timbulnya seorang pemimpin. Berikut beberapa teori-teori kepemimpinan :
a)      Teori Kelebihan, beranggapan bahwa seseorang akan menjadi pemimpin jika ia memiliki kelebihan dari para pengikutnya. Kelebihan tersebut meliputi :
·         Kelebihan Ratio, ialah kelebihan dalam menggunakan pikiran, pengetahuan tentang hakikat tujuan organisasi dan pengetahuan tentang cara-cara menggerakkan organisasi, serta dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.
·         Kelebihan Rohaniah, berarti seorang pemimpin harus mampu menunjukkan keluhuran budi pekertinya kepada para bawahan.
·         Kelebihan Badaniah, berarti seorang pemimpin hendaknya memiliki kesehatan jasmani yang lebih dari para pengikutnya sehingga memungkinkannya untuk bergerak lebih cepat.
b)      Teori Sifat, menyatakan bahwa seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat yang lebih dari para pengikutnya. Sifat tersebut misalnya yaitu adil, suka melindungi, penuh percaya diri, penuh inisiatif, penuh daya tarik, energik, persuasif, komenurutmunikatif, dan kreatif.
c)      Teori Keturunan/teori genetis, menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin adalah karena keturunan atau warisan.
d)     Teori Kharismatis, menyatakan bahwa seseorang menjadi pemimpin karena orang tersebut memiliki kharisma (pengaruh) yang sangat besar.
e)      Teorik Bakat/teori ekologis, berpendapat bahwa pemimpin lahir karena adanya bakat yang ia miliki.
f)       Teori Sosial, beranggapan bahwa pada dasarnya setiap orang dapat menjadi pemimpin. Asalkan ia memiliki bakat dan ada kesempatan, maka ia dapat di didik menjadi seorang pemimpin.
2.3. Sifat, Gaya, dan Tipe-tipe Seorang Pemimpin
Menurut Sukarna, sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah sebagai berikut :
a.       Adil
b.      Jujur
c.       Benar
d.      Ikhlas
e.       Tegas
f.       Pemurah
g.      Alim
h.      Merendah
i.        Ramah
Para peneliti telah mengidentifikasi dua gaya kepemimpinan : gaya dengan orientasi tugas (task-oriented) dan gaya dengan orientasi karyawan (employed-oriented).  Manajer dengan gaya orientasi tugas lebih memperhatikan pelaksanaan pekerjaan daripada pengembangan dan pertumbuhan karyawan. Sedangkan manajer dengan gaya orientasi karyawan mencoba untuk mendorong/memotivasi para anggota kelompoknya untuk melaksanakan tugas-tugas dan memberikan kesempatan bawahan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, menciptakan suasana persahabatan, hubungan saling mempercayai dan menghormati sesama.
Secara umum, tipe kepemimpinan itu dapat dibagi menjadi:
1.       Tipe Otokratik, semua ilmuan yang berusaha memahami segi kepemimpinan otokratik mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai karakteristik yang negatif. Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”.
2.      Tipe Paternalistik, tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan
masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masyarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.



3.      Tipe Kharismatik,  seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
4.      Tipe Laissez Fairepemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.
5.      Tipe Demokratik, Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi. Artinya, tipe pemimpin demokratik tahu peran dan fungsi dari masing-masing bagian atau komponen dalam organisasinya.

2.4. Analisa Kepemimpinan
            Kepemimpinan dapat dipergunakan oleh setiap orang dalam segala tingkatan di dalam organisasi. Hal ini berarti setiap pimpinan unit dalam organisasi mulai dari pimpinan tertinggi (puncak) sampai dengan pimpinan unit terendah diharapkan mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi bawahannya.
            Untuk menganalisa mengenai kepemimpinan lebih jauh lagi, maka penulis ingin mengungkapkan hasil studi kasus dari seorang narasumber yang telah lama bergelut di dunia kepemimpinan. Beliau adalah Sri Ansetya, seorang manager dari perusahaan kuliner di Ngaliyan, Semarang. Beliau berasal dari keluarga yang sangat sederhana dan tinggal di kota purwokerto. Sejak kecil orangtua beliau telah mendidiknya untuk tidak bergantung kepada orang lain atau lebih tepatnya mandiri. Ketika usia beliau menginjak 18 tahun, beliau kemudian memberanikan diri untuk mendaftar menjadi tentara. Namun karena masalah biaya yang tidak memadai. Pada akhirnya cita-cita beliau pun pupus di tengah jalan. Kegagalan yang pahit itu tak lantas membuatnya patah semangat. Beliau selalu yakin bahwa di balik cobaan pasti ada hikmah yang diberikan oleh Tuhan. Dan disetiap keinginan pasti selalu ada jalan. Begitu juga dengan keinginannya untuk menjadi orang yang dapat berguna bagi keluarga. Beliau mulai bangkit, dan mencoba peruntunggannya di dunia bisnis. Sampai pada akhirnya, beliau bertemu dengan seseorang investor yang mengaku kagum melihat kerja kerasnya. Sebenarnya, tak pernah terbayang sebelumnya di benak beliau untuk menjadi seorang manajer di sebuah perusahaan.  Mengingat kala itu dia belum pernah mendapatkan pengajaran apapun mengenai kepemimpinan. Akan tetapi, dengan adanya kepercayaan dari seseorang tersebut, beliau semakin yakin dan termotivasi untuk terus belajar menjadi seorang manajer yang baik bagi perusahaan yang dikelolanya saat ini.
            Beliau mendefinisikan kepemimpinan sebagai sikap dimana seseorang pemimpin mampu me-manage/mengelola sumber daya manusia dan aset-aset perusahaan. Pengelolaan  Sumber Daya Manusia yang dimaksud disini yaitu dengan mendidik, mengajarkan, membimbing, serta memberikan rewards (diperuntukkan bagi karyawan yang mempunyai prestasi dalam produktivitasnya) dan punishment (diperuntukkan bagi karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan perusahaan).
            Di dalam memimpin perusahaannya, beliau mempunyai visi dan misi. Visi nya yaitu “Menjadikan Umat Makmur Berkelimpahan”. Yang disebut umat dalam kalimat tersebut yaitu para karyawan, para pelanggan (customer), dan tak terkecuali orang-orang perusahaan. Sedangkan misi nya yaitu dengan mendirikan dan memperbanyak bisnis usaha yang syariat sehingga dapat memberikan kesejahteraan bagi umat masyarakat. Seorang pemimpin harus mampu membawa visi dan misi perusahaan, menyampaikannya ke level bisnis dan team hingga unit bawah, sehingga dapat dicapai hasil yang optimal (profit).
             Dalam menjalankan peraturan beliau bersifat fleksibel dan dinamis. Namun terkadang beliau juga dapat bersikap otoriter kepada karyawannya jika mereka melanggar peraturan yang telah dibuat oleh perusahaan. Beliau adalah sosok pribadi yang humble, dan selalu ingin membagi ilmu yang dimilikinya kepada para bawahannya.
Menurut pendapat beliau, setidaknya ada beberapa syarat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang baik, yaitu sebagai berikut :


a.       Seorang pemimpin harus mampu berkomunikasi dengan bawahannya
b.      Pemimpin harus berjiwa besar dan selalu berpikiran positif (possitive thinking) dalam menyikapi berbagai macam persoalan
c.       Pemimpin harus berwawasan luas
d.      Pemimpin harus mampu membawa citra dan aturan yang sudah ada dalam perusahaan
e.       Pemimpin harus dapat memberikan contoh, solusi dan motivasi yang baik untuk bawahannya
f.       Pemimpin harus mempunyai karakter yang jelas dan berpendirian yang teguh
g.      Pemimpin harus mampu untuk belajar dari pengalaman “terburuk” orang lain.

Di kehidupan organisasi seperti perusahaan ini, seringkali ditemui beberapa persoalan seperti timbulnya konflik sebagai proses interaksi yang ada di lingkungan perusahaan. Jika tidak segera ditangani, sekecil apapun konflik tersebut kemungkinan adanya dapat mempengaruhi efektivitas dan produktivitas perusahaan. Berdasarkan jenisnya, pak Aan membagi konflik menjadi 2 yaitu :
1.      Konflik Internal, untuk menyelesaikan konflik ini beliau lebih menyerahkan semuanya pada peraturan perusahaan yang ada.
2.      Konflik Eksternal, untuk menyelesaikan konflik ini beliau cukup memberikan nasehat, option, dan solusi. Dimana biasanya beliau akan memberikan waktu kepada kedua belah pihak yang bermasalah untuk bermusyawarah.

Namun pada dasarnya, beliau selalu menerapkan sistem musyawarah dalam menghadapi
setiap persoalan yang ada di lingkungan perusahaan. Dimana sebelumnya beliau akan menerima keluhan atau usulan dari bawahannya, untuk kemudian menyaringnya, dan mendiskusikan masalah tersebut bersama-sama untuk ditemukan solusi terbaiknya.
Sedangkan ntuk meningkatkan produktivitas para bawahannya dalam bekerja, beliau
telah menerapkan beberapa cara/kiat seperti berikut :

1.      Sebelum beraktivitas, beliau mengumpulkan para bawahannya untuk breeving selama beberapa menit. Hal tersebut bertujuan untuk meninjau persiapan dan kesiapan dalam bekerja nantinya
2.      Menganjurkan kepada setiap bawahannya untuk tidak lupa beribadah. Karena sesungguhnya dengan mengingat ibadah kita juga mengingat kepada Tuhan yang telah memberikan rezeki-Nya untuk manusia
3.      Selalu memberikan motivasi kepada bawahannya
4.      Seminggu sekali beliau akan memberikan evaluasi terhadap hasil kerja para bawahanny















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin pada perusahaan yang dipimpinnya,  tipe kepemimpinan yang dimiliki pak Aan yaiutu tipe otokratik, dan demokratik. Dapat dikatakan otokratik karena pada situasi dan kondisi tertentu beliau dapat bersikap otoriter/egois dan tidak dapat berkompromi dalam menerapkan peraturan perusahaan. Dikatakan demokratik yaitu melalui kebijakan beliau dalam memberi rewards (penghargaan) kepada bawahannya yang berprestasi, dimana beliau memberikan kebebasan kepada setiap bawahannya untuk berkreasi sehingga dapat meningkatkan produktivitas perusahaan.
Ditinjau dari teori kepemimpinan, beliau merupakan pemimpin yang termasuk dalam teori sosial. Dimana teori sosial beranggapan bahwa pada dasarnya setiap orang dapat menjadi pemimpin. Setiap orang yang memiliki bakat untuk menjadi pemmpin asal dia diberi kesempatan. Dan dengan adanya tekad untuk belajar serta didikan pelatihan kepemimpinan, maka semakin besar potensi orang tersebut untuk menjadi pemimpin.
Berdasarkan analisis diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi perilaku orang-orang lain agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi itu mengandung dua pengertian pokok yang sangat penting tentang kepemimpinan, yaitu Mempengaruhi perilaku orang lain. Kepemimpinan dalam organisasi diarahkan untuk mempengaruhi orang-orang yang dipimpinnya, agar mau berbuat seperti yang diharapkan ataupun diarahkan oleh orang yang memimpinnya.





B. Saran
            Karakteristik seorang pemimpin didasarkan pada prinsip-prinsip belajar seumur hidup, berorientasi pada pelayanan dan membawa energi positif. Maka untuk menjadi seorang pemimpin haruslah mempunyai pengetahuan dan jiwa pemimpin. Pemimpin Manajemen tidak berusaha memusatkan kepemimpinan pada dirinya, tetapi akan menyebarkan kepemimpinan itu pada orang-orang lain, dan hanya me-nyisakan pada dirinya yang memang harus dipegang oleh seorang pimpinan. Kepemimpinan yang dimaksudkan adalah pengambilan keputusan dan pengaruh pada orang lain.
















DAFTAR PUSTAKA
Andi.2005.Dasar-dasar Ilmu Organisasi.Jakarta: Budi Luhur.
Thoha, Miftah.1986.Kepemimpinan dalam Manajemen.Jakarta: Rajawali.
Handoko, Hani T.1986.Manajemen.Yogyakarta: BPFE.
Amirulloh dan Budiyono, Haris.2004.Pengantar Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu.












No comments:

Post a Comment